Perusahaan dalam melaksanakan operasionalnya membutuhkan modal, dan salah satu sumber modal tersebut bisa didapatkan dari penerbitan saham. Pada tanggal 1 Maret, ada sebuah perusahaan yang melakukan penerbitan sebanyak 5.000 lembar saham biasa dengan nominal @Rp12.000 per saham. Secara tunai, pengambilan saham ini dilakukan dengan kurs 120.
Pemahaman Mengenai Saham Biasa
Saham biasa adalah suatu bentuk kepemilikan dalam suatu perusahaan yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk mendapatkan dividen dan hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Saham ini merupakan jenis saham yang paling umum ditemui di pasar. Dalam kasus ini, perusahaan tersebut menerbitkan saham biasa dengan nominal @Rp12.000.
Perhitungan Harga Saham Tunai
Dalam hal ini, perusahaan menggunakan kurs 120 dalam transaksi pembayaran secara tunai. Sehingga, nilai total saham yang diterbitkan dapat dihitung dengan rumus:
(Jumlah Lembar Saham Biasa) x (Harga Nominal per Saham) x (Kurs)
Sehingga, jika kita smasukkan angka tersebut ke dalam rumus, kita akan mendapatkan:
(5000) x (Rp12.000) x (120) = Rp7.200.000.000
Dengan demikian, total modal yang diperoleh oleh perusahaan dari penerbitan saham biasa pada tanggal 1 Maret tersebut adalah sebesar Rp7.200.000.000.
Kontribusi Saham Terhadap Modal Perusahaan
Dari hasil penerbitan saham tersebut, perusahaan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp7.200.000.000. Jumlah dana ini tentu menjadi penambah modal kerja perusahaan dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan operasional perusahaan, misalnya untuk ekspansi bisnis, pelunasan utang, pembelian aset, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, penerbitan saham merupakan salah satu strategi penting dalam manajemen keuangan perusahaan untuk meningkatkan modal dan pertumbuhan perusahaan. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam membeli saham juga membantu perusahaan dalam memperluas kepemilikan dan mendapatkan dukungan dari publik.
