Stratifikasi sosial merupakan suatu sistem klasifikasi di dalam masyarakat berdasarkan status sosial, kaya, dan kuasa. Setiap individu ditempatkan pada tingkatan tertentu dalam struktur ini berdasarkan faktor-faktor tersebut. Sayangnya, sistem ini kerap kali memicu konflik sosial, khususnya di Indonesia. Pada artikel ini, kita akan menganalisis jenis-jenis stratifikasi sosial yang sering kali menimbulkan konflik sosial di Indonesia.
Jenis-jenis Stratifikasi Sosial yang Memicu Konflik Sosial
- Stratifikasi Berdasarkan Kekayaan dan Kekuasaan
Di Indonesia, terdapat kesenjangan yang tajam antara golongan yang kaya dan miskin. Beberapa orang memiliki kekayaan dan kekuasaan yang sangat besar sedangkan banyak lagi yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ini menciptakan ketegangan sosial dan konflik antara golongan atas dan bawah.
- Stratifikasi Berdasarkan Suku, Ras, dan Agama
Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman suku, ras, dan agama. Namun, perbedaan ini seringkali disalahgunakan untuk kepentingan politik tertentu dan menimbulkan konflik sosial.
Contoh Kasus di Indonesia
1. Konflik Sosial Berdasarkan Kekayaan dan Kekuasaan
Sebuah contoh kasus adalah konflik agraria yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Misalnya, konflik antara masyarakat lokal dengan perusahaan perkebunan di Sumatera Selatan pada tahun 2016. Masyarakat lokal merasa hak atas tanah mereka dirampas oleh perusahaan, sedangkan perusahaan berdalih telah memperoleh hak atas tanah tersebut dari pemerintah.
2. Konflik Sosial Berdasarkan Suku, Ras, dan Agama
Contoh lainnya yaitu konflik antar suku di berbagai daerah seperti konflik Suku Dayak dan Madura di Kalimantan pada tahun 1999. Konflik ini dipicu oleh persaingan ekonomi serta perbedaan budaya antara kedua suku tersebut.
Kesimpulannya, stratifikasi sosial yang berdasarkan pada faktor-faktor seperti kekayaan, kekuasaan, suku, ras, dan agama di Indonesia telah berkontribusi pada terjadinya konflik sosial. Solusi dari masalah ini bukanlah tugas yang mudah dan membutuhkan pendekatan yang inklusif, adil, dan transparan dari semua pihak yang terlibat.