Sosial

Imbalan yang Diterima Rumah Tangga Karena Telah Meminjamkan Sejumlah Uang sebagai Modal untuk Melakukan Kegiatan Produksi Disebut

×

Imbalan yang Diterima Rumah Tangga Karena Telah Meminjamkan Sejumlah Uang sebagai Modal untuk Melakukan Kegiatan Produksi Disebut

Sebarkan artikel ini

Dalam perekonomian suatu negara, aktifitas pinjam-meminjam adalah hal yang umum dan menjadi salah satu pilar yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Bagi sejumlah orang, pinjam meminjam uang menjadi cara untuk mendapatkan modal dalam menjalankan kegiatan produksi atau usaha.

Biasanya sistem yang digunakan dalam proses ini adalah sistem bank, namun seiring berjalannya waktu, sistem ini juga kerap ditemui dalam skala mikro atau rumah tangga. Beberapa rumah tangga seringkali menjadi kreditur bagi pebisnis mikro atau bahkan bagi perusahaan yang membutuhkan suntikan modal. Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, apa yang didapatkan oleh rumah tangga tersebut sebagai balas jasa dari meminjamkan uang mereka? Hal inilah yang akan dibahas dalam artikel ini.

Kreditur dan Debitur

Guna memahami mekanisme ini, kita perlu mengenal dua istilah utama, yakni kreditur dan debitur. Kreditur adalah pihak yang meminjamkan dana atau uang, sedangkan debitur adalah pihak yang meminta pinjaman. Dalam konteks ini, rumah tangga yang meminjamkan uangnya berperan sebagai kreditur.

Imbalan untuk Kreditur

Pada dasarnya, setelah seorang debitur mengajukan pinjaman kepada kreditur, tidak mungkin setelah itu debitur hanya mengembalikan jumlah uang yang sama persis ke kreditur. Ada sejumlah imbalan tertentu yang harus diberikan oleh debitur kepada kreditur. Inilah yang disebut sebagai imbalan dalam konsep ekonomi.

Imbalan yang diterima oleh rumah tangga (kreditur) karena telah meminjamkan sejumlah uang sebagai modal untuk melakukan kegiatan produksi disebut sebagai bunga. Bunga adalah hukum ekonomi yang berlaku dalam proses pinjam-meminjam ini, sekaligus sebagai usaha kreditur untuk menjaga nilai uang yang dipinjamkan agar tak tergerus inflasi.

Penerapan Bunga

Dalam dunia perbankan atau lembaga keuangan, penerapan bunga ini bisa beragam. Beberapa memilih metode bunga flat, di mana jumlah bungan tetap sejak awal hingga akhir pinjaman. Ada juga bunga efektif, di mana jumlah bunga menyesuaikan dengan sisa pinjaman.

Sebagai kreditur, rumah tangga berhak untuk menentukan bunga dengan debitur. Tentu saja dalam penentuannya, harus dipertimbangkan berbagai aspek, salah satunya risiko dari debitur.

Secara sederhana, perhitungan bunga biasanya berdasarkan persentase tertentu dari total pinjaman yang diberikan. Misalkan, jika rumah tangga memberikan pinjaman sebesar Rp100.000.000 dengan bunga 10% per tahun, maka debitur harus membayar total Rp110.000.000 pada akhir tahun.

Dengan memahami bagaimana rumah tangga mendapatkan imbalan dari proses pinjam meminjam ini, diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan literasi keuangan yang baik di level rumah tangga.

Jadi, jawabannya apa? Imbalan yang diterima rumah tangga karena telah meminjamkan sejumlah uang sebagai modal untuk melakukan kegiatan produksi adalah dalam bentuk bunga. Sedangkan jumlah bunga tersebut tentunya bervariasi dan disepakati antara debitur dan kreditur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *