Lingkungan organisasi berubah dengan cepat dan selalu menciptakan tekanan untuk organisasi. Tekanan ini datang dari berbagai sumber, mulai dari pesaing, regulasi hukum, perubahan teknologi, hingga perubahan preferensi konsumen. Jika tekanan ini tidak dikelola dengan baik, dapat membahayakan eksistensi dan keberlanjutan organisasi. Jadi, penting bagi organisasi untuk mengambangkan strategi yang efektif dalam mengelola perubahan lingkungan.
Jika organisasi tidak berusaha beradaptasi dengan perubahan lingkungan, maka dapat mempengaruhi produktivitas, efisiensi, dan bahkan mungkin mengancam kelangsungan organisasi itu sendiri. Untuk menghindari ini, organisasi harus mampu merespons dengan cepat terhadap perubahan dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan, sambil mereduksi risiko dan tantangan.
Salah satu contoh nyata organisasi yang gagal melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan adalah perusahaan layanan fotografi Kodak. Kodak adalah raksasa industri selama lebih dari satu abad, namun gagal beradaptasi dengan transisi digital. Meski Kodak sendiri menciptakan kamera digital pertama di dunia, tetapi mereka gagal untuk memanfaatkan perubahan ini karena takut akan menghancurkan bisnis film fotografi mereka yang lebih menguntungkan.
Faktor lingkungan penyebab kegagalan Kodak adalah perubahan teknologi. Pengenalan dan adopsi cepat teknologi digital dalam fotografi merupakan lingkungan pengubah yang Kodak gagal direspon. Selain itu, perubahan menjadi era digital juga dikombinasikan dengan perubahan dalam preferensi konsumen dan kompetisi yang semakin kuat, yang juga menjadi bagian dari lingkungan organisasi.
Adaptasi terhadap perubahan lingkungan adalah kunci untuk bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis yang dinamis ini. Organisasi modern harus responsif terhadap perubahan dan harus mampu memanfaatkan teknologi baru, mengantisipasi kebutuhan konsumen, dan bermitra dengan pemangku kepentingan yang tepat.
Jadi, jawabannya apa? Sukses dalam lingkungan organisasi yang selalu berubah dan penuh tekanan ini memerlukan respons cepat, adaptasi, dan pengelolaan perubahan yang efektif. Tanpa ini, bahkan organisasi terbesar dan paling mapan pun dapat gagal, seperti yang terlihat pada contoh Kodak. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami lingkungan organisasi dan mengantisipasinya dengan berbagai strategi.