Budaya

Fakta Sejarah Dalam Pertanyaan: “Dalam terdiam yang sekilas begini, dia menemukan jawaban yang cerdik. Yaitu, dia anggap lebih baik bertanya, meminta pendapat atau saran dari Danurejo II. Dus apa saran tuan? Mersa diakajeni, Danurejo II menjawab lurus, sebetulnya, melawan kompeni disadari Sri Sultan sebagai menimba air dengan keranjang. Hm? Tapi, seandainya terjadi persatuan yang menggumpal antara rakyat Yogyakarta dan rakyat Surakarta, bagaimanapun hal itu bisa menjadi kekuatan yang tidak terduga.”

×

Fakta Sejarah Dalam Pertanyaan: “Dalam terdiam yang sekilas begini, dia menemukan jawaban yang cerdik. Yaitu, dia anggap lebih baik bertanya, meminta pendapat atau saran dari Danurejo II. Dus apa saran tuan? Mersa diakajeni, Danurejo II menjawab lurus, sebetulnya, melawan kompeni disadari Sri Sultan sebagai menimba air dengan keranjang. Hm? Tapi, seandainya terjadi persatuan yang menggumpal antara rakyat Yogyakarta dan rakyat Surakarta, bagaimanapun hal itu bisa menjadi kekuatan yang tidak terduga.”

Sebarkan artikel ini

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan konteks dan fakta sejarah yang terkandung dalam pertanyaan di atas.

Sri Sultan dan Kompeni

Sri Sultan merujuk kepada gelar yang diberikan kepada Raja Yogyakarta. ‘Melawan Kompeni disadari Sri Sultan sebagai menimba air dengan keranjang’ merujuk kepada perlawanan Sri Sultan terhadap Kompeni atau Perusahaan Hindia Timur Belanda. Ungkapan ‘menimba air dengan keranjang’ dalam konteks ini bisa diartikan sebagai suatu usaha yang dianggap sia-sia atau hasilnya sulit dicapai.

Fakta sejarah dalam frasa ini adalah adanya perlawanan Sri Sultan terhadap penjajahan Belanda yang diperankan oleh Kompeni. Kompeni, atau sering disebut VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), adalah perusahaan dagang Belanda yang beroperasi di Asia tenggara selama era kolonialisme.

Persatuan Antara Rakyat Yogyakarta dan Rakyakarta Surakarta

Frasa ‘seandainya terjadi persatuan yang menggumpal antara rakyat Yogyakarta dan rakyat Surakarta, bagaimanapun hal itu bisa menjadi kekuatan yang tidak terduga’ menekankan pentingnya persatuan dan kekuatan kolektif.

Fakta sejarah yang dapat ditarik dari sini adalah bahwa Yogyakarta dan Surakarta merupakan dua kerajaan penting di Jawa Tengah, Indonesia. Mereka berada di pusat perlawanan terhadap penjajahan Belanda di masa lalu. Dalam teori, persatuan rakyat dari dua kerajaan besar ini dapat membentuk kekuatan besar yang tidak terduga, yang mungkin cukup kuat untuk melawan penjajahan.

Inti dari penggalan pertanyaan ini adalah bahwa persatuan dan kerjasama bisa menjadi kekuatan yang luar biasa, bahkan dalam menghadapi tantangan dan penindasan yang tampaknya tak terkalahkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *