Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang masyarakat. Ini termasuk struktur sosial, interaksi sosial dan perubahan sosial. Dalam sosiologi, teori adalah bagian integral yang digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena sosial. Dalam pengertiannya, banyak teori sosiologi yang dibentuk berdasarkan teori-teori yang sudah ada, kemudian mengalami perbaikan, perluasan, dan penguatan sesuai kondisi/fakta terkini di masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut, karakteristik ini mencerminkan sifat sosiologi yang bersifat “dinamis”.
Kenapa Dinamis?
Sosiologi dinamis berarti bahwa ia terus berkembang dan beradaptasi dengan kondisi terbaru dan berubah dari waktu ke waktu. Konsep dan teori sosiologi tidak statis dan selalu siap diperbaharui, diperluas atau diperkuat berdasarkan fakta dan kondisi sosial yang terjadi dalam masyarakat.
Perkembangan Teori dalam Sosiologi
Teori sosiologi yang dihasilkan dari waktu ke waktu seringkali memiliki dasar pada teori yang telah ada sebelumnya. Namun, teori baru ini diperbaharui dan diperluas untuk menyesuaikannya dengan perubahan kontekstual dan kebutuhan saat ini. Pada beberapa kasus, teori baru mungkin saja mencakup analisis kritis dari teori sebelumnya dan menawarkan perspektif yang lebih relevan dan up-to-date.
Perubahan ini tidak merusak nilai dari teori sosiologi yang ada sebelumnya. Malahan, proses ini memperkuat dan memperluas pemahaman kita tentang fenomena sosial.
Sosiologi adalah disiplin ilmiah yang menghargai proses ini dan mendorong inovasi teoretis. Ini membantu memastikan bahwa pengetahuan kita tentang masyarakat tetap relevan dan bermanfaat dalam menjelaskan dan meramal fenomena sosial.
Dengan demikian, sosiologi memang dinamis — selalu berubah, berkembang, dan beradaptasi dengan masyarakat yang juga selalu bergerak dan berubah.