Belajar adalah proses yang kompleks dan multifaset yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk cara individu memproses dan menyerap informasi. Dalam psikologi dan ilmu pendidikan, teori belajar yang berbeda telah diusulkan untuk menjelaskan bagaimana orang belajar serta apa yang optimal dalam pembelajaran.
Dalam kasus Bu Lia yang merasa lebih paham setelah menonton video tentang suatu materi dibandingkan dengan hanya membaca literatur, hal ini sejalan dengan Teori Belajar Visual atau VAK (Visual, Auditory, Kinaesthetic) yang dicetuskan oleh Neil D. Fleming.
Teori Belajar Visual (VAK)
Teori Belajar Visual (VAK) adalah model yang mengidentifikasikan tiga gaya utama belajar: visual (melihat), auditori (mendengar), dan kinestetik (melakukan). Banyak orang mungkin menemukan bahwa mereka lebih memilih satu gaya belajar dibandingkan yang lain, meskipun kebanyakan individu memiliki perpaduan dari ketiganya.
Kaitan dengan Kasus Bu Lia
Bu Lia jelas lebih merespons pembelajaran visual, ini ditandai dengan pemahamannya yang lebih baik terhadap materi ketika ia menonton video dibandingkan hanya membaca literatur. Video, sebagai alat pembelajaran visual, memungkinkan Bu Lia untuk melihat konsep atau ide secara langsung, yang mana sangat membantu dalam memahami materi tersebut.
Jadi, hal yang dirasakan Bu Lia dalam konteks ini sebenarnya bagian dari sub proses dalam identifikasi gaya belajar diri sendiri, yaitu pembelajaran visual. Mengetahui gaya belajar individu sangat penting karena dapat membantu dalam mengoptimalkan proses pembelajaran dan penyerapan materi.
Kesimpulan
Pada dasarnya, hal yang dirasakan Bu Lia menunjukkan kecenderungan gaya belajarnya yang lebih dari sekadar membaca literatur — hal ini termasuk dalam subproses identifikasi gaya belajar, khususnya pembelajaran visual. Mengetahui gaya belajar individu sangat penting, sehingga seseorang bisa merencanakan metode dan pendekatan belajar yang paling efektif bagi mereka.