Makhluk hidup memiliki spektrum ciri-ciri yang unik dan beragam. Dari organisasi seluler yang kompleks hingga kemampuan untuk beradaptasi dan berevolusi seiring waktu, kehidupan di Bumi sangat beraneka ragam dan mengagumkan.
Salah satu aspek yang paling membedakan makhluk hidup dari non-hidup adalah respons terhadap rangsangan lingkungan. Di alam liar, seorang pendaki gunung mungkin pernah menyaksikan fenomena yang merupakan contoh yang jelas dari hal ini: tanaman Putri Malu (Mimosa pudica) yang mengatupkan daunnya ketika disentuh atau digetarkan.
Insiden ini merupakan contoh dari ciri-ciri makhluk hidup, yaitu iritabilitas atau respon terhadap rangsangan.
Iritabilitas
Iritabilitas diartikan sebagai kemampuan organisme untuk merespons perubahan dalam lingkungannya. Perubahan tersebut bisa berupa sentuhan fisik, perubahan suhu, cahaya, suara, dan berbagai rangsangan lainnya. Respon terhadap rangsangan adalah mekanisme pertahanan penting yang membantu organisme bertahan dalam kondisi yang berubah-ubah.
Putri Malu dan Mekanisme Pertahanan
Tanaman Putri Malu (Mimosa pudica) termasuk dalam kategori tanaman sensitif. Khususnya, tanaman ini merespons terhadap sentuhan fisik. Saat rangsangan diterima, tanaman ini melipat daunnya, sering kali dalam hitungan detik. Respons ini sebagian besar merupakan mekanisme pertahanan, misalnya untuk mencegah dirinya dimakan oleh hewan herbivora.
Kesimpulan
Kekuatan dan keunikan alam sering kali membawa kita pada pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana kehidupan bekerja. Menyaksikan tanaman Putri Malu merespons terhadap sentuhan dengan menutup daunnya adalah pengalaman yang menggugah, mengingatkan kita akan ciri khas makhluk hidup, yaitu iritabilitas. Kemampuan ini membantu berbagai organisme, baik yang besar maupun kecil, untuk bertahan dan beradaptasi dengan lingkungannya.
