Penggunaan teknologi dan media baru dalam pengajaran adalah salah satu ciri khas dari pendidikan di abad ke-21 ini. Melalui penggunaan teknologi dan media terbaru, proses pembelajaran dapat dibuat lebih menarik, interaktif, dan berdampak positif pada hasil belajar siswa. Salah satu model yang bisa digunakan untuk merancang pembelajaran dengan integrasi teknologi baru adalah model ASSURE.
Model ASSURE adalah model pembelajaran yang dibuat oleh Heinich dan rekannya pada tahun 1995. ASSURE sendiri merupakan akronim dari Analyze learners (menganalisis pembelajar), State objectives (menentukan tujuan), Select methods, media and materials (memilih metode, media dan materi), Utilize media and materials (menggunakan media dan materi), Require learner participation (memerlukan partisipasi pembelajar), dan Evaluate and revise (mengevaluasi dan merevisi).
Berikut ini adalah sebuah contoh sederhana bagaimana merancang rancangan pembelajaran dengan integrasi teknologi baru, media dan metode dengan model ASSURE:
Analyze Learners
Sebagai awal, kita perlu memahami siapa pembelajar kita. Misalnya, siswa kelas 10 SMA dengan tingkat pengetahuan dasar matematika yang kuat, namun memiliki minat yang rendah terhadap matematika.
State Objectives
Setelah mengenal siswa kita, tujuan pembelajaran harus ditentukan. Misalnya, siswa dapat memahami konsep dasar trigonometri dan mampu menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Select Methods, Media, and Materials
Kita kemudian memilih metode, media, dan materi yang akan digunakan. Misalnya, metode pembelajaran berbasis proyek menggunakan teknologi VR (Virtual Reality) untuk simulasi dan visualisasi konsep trigonometri, dan materi dari buku teks dan sumber online yang relevan.
Utilize Media and Materials
Setelah memilih media dan materi yang akan digunakan, proses pembelajaran dapat dimulai. Misalnya, guru dapat memulai pembelajaran dengan membimbing siswa melalui simulasi VR dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pemikiran kritis siswa.
Require Learner Participation
Untuk memastikan siswa aktif dalam proses pembelajaran, mereka perlu dipacu untuk berpartisipasi. Misalnya, siswa dapat diberi tugas untuk menciptakan proyek kecil mereka sendiri menggunakan konsep yang telah mereka pelajari.
Evaluate and Revise
Setelah proses pembelajaran berakhir, perlu dilakukan evaluasi dan revisi. Misalnya, guru dapat memberikan tes untuk mengukur sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran, dan merevisi rencana pelajaran berdasarkan hasil tersebut.
Perlu diingat bahwa setiap situasi pembelajaran berbeda dan memerlukan pendekatan yang berbeda juga, jadi harap pastikan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan spesifik siswa dan mata pelajaran Anda.
