Pada pertengahan abad ke-20, konflik antara Indonesia dan Belanda berkaitan dengan status Irian Barat (Papua Barat) mencapai puncaknya. Wilayah ini merupakan bagian dari kepulauan Indonesia, tetapi masih berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda. Presiden Soekarno, yang dikenal sebagai “Penyambung Lidah Rakyat,” memegang peranan penting dalam proses pembebasan Irian Barat.
Perjuangan
Presiden Soekarno berjuang mendapatkan kembali Irian Barat dari tangan penjajahan. Dalam usahanya tersebut, dia merumuskan sebuah komando yang diharapkan mampu menggerakkan rakyat Indonesia. Komando ini dikenal dengan sebutan “Komando Mandala”.
Komando Mandala
Komando Mandala merupakan komando militer yang dibentuk oleh Presiden Soekarno untuk merebut kembali Irian Barat. Tugas utama dari Komando Mandala adalah mempersiapkan dan melaksanakan Operasi Militer. Soekarno menunjuk Mayor Jenderal Soeharto sebagai panglima Komando Mandala.
Operasi yang dijalankan oleh Komando Mandala terdiri dari operasi militer dan diplomasi. Operasi militer dilakukan dengan melakukan infiltrasi secara perlahan ke Irian Barat, sedangkan diplomasi yang dilakukan cukup berhasil dimana akhirnya Belanda bersedia melakukan perundingan yang kemudian dikenal dengan sebutan Konferensi New York.
Konclusi
Dalam upaya untuk merebut kembali Irian Barat, Presiden Soekarno membuat pernyataan kuat dan membentuk “Komando Mandala”. Dengan dukungan dari rakyat dan tindakan-tindakan strategis, Indonesia berhasil mengintegrasikan Irian Barat ke dalam wilayah nasionalnya pada tahun 1969 melalui Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA).