Seorang pemuda di tengah 20-an yang ingin menikah tetapi tidak memiliki cakupan ekonomi yang memadai memang menghadapi tantangan yang cukup besar. Namun, dalam situasi seperti ini, ada beberapa cara yang dapat ia lakoni untuk mencapai tujuan pernikahan dan tetap menjauhkan diri dari perbuatan dosa.
1. Prioritaskan Pengembangan Keahlian dan Karir
Keadaan ekonomi seseorang sering kali berkaitan langsung dengan perjalanan karir dan keahlian yang mereka miliki. Pemuda ini harus mengutamakan pembangunan karir dan pengembangan keahlian sebagai investasi untuk masa depan. Pendidikan formal atau informal, kursus, pelatihan, atau sekadar mengajukan diri untuk pengalaman kerja dalam bidang keahlian tertentu bisa sangat berharga.
2. Membentuk Rencana Keuangan
Penting bagi pemuda ini untuk memiliki rencana keuangan yang jelas. Dengan menetapkan tujuan finansial, pemuda ini bisa memiliki visi yang jelas tentang berapa banyak uang yang perlu ia tabung setiap bulan untuk menyiapkan biaya pernikahan dan kehidupan pasca menikah. Aplikasi atau alat bantu manajemen keuangan pribadi mungkin berguna dalam hal ini.
3. Mengusahakan Sumber Pendapatan Tambahan
Jika karir utama tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dan tabungan, mencari sumber pendapatan tambahan bisa menjadi opsi yang bagus. Misalnya, freelancer, bisnis sampingan, atau investasi dapat membantu meningkatkan pendapatan.
4. Memanfaatkan Jaringan Sosial dan Komunitas
Menginformasikan situasinya kepada jaringan sosial dan komunitas yang ia miliki dapat membuka peluang bantuan dan dukungan dalam banyak bentuk. Pertolongan tersebut bisa berupa peluang kerja baru, saran praktis, atau bantuan finansial.
5. Menjaga Ekspektasi
Belum memiliki finansial yang cukup bukan berarti pemuda tersebut harus menunda atau membatalkan keinginan menikahnya. Sebaliknya, mungkin dia perlu mengatur ulang harapannya tentang pernikahan. Fokuslah pada pentingnya ikatan dan komitmen daripada perayaan mewah atau pengeluaran besar.
6. Menjaga Keluhuran Moral
Yang paling penting adalah menjaga keluhuran moral dan nilai agama atau keyakinannya. Jika merasa ada tekanan untuk melakukan sesuatu yang dapat menyebabkan perbuatan dosa, ada baiknya mencari nasihat dari guru rohani atau orang-orang yang dipercaya.
Dengan perencanaan yang baik dan pemikiran yang jernih, pemuda ini dapat mencapai tujuannya untuk menikah meskipun kondisi ekonomi belum memadai. Hal sehingga dia dapat fokus pada apa yang paling penting dan menghindari jebakan moral dan etis.