Sebagai pembuka, perlu dipahami bahwa ideologi adalah suatu sistem ide atau pemikiran yang menjadi dasar prinsip, kepercayaan, atau tujuan dari suatu kelompok atau organisme. Ideologi muncul dari segala bentuk pemikiran dan visi mengenai struktur dan penyelenggaraan masyarakat yang ideal. Tidak ada suatu ideologi yang tidak terkait dengan realitas masyarakat yang ada, karena ideologi itulah yang menjadi pegangan dalam membentuk visi dan misi suatu kelompok masyarakat atau bangsa.
Dalam hal ini, ideologi yang selalu aktual dan membutuhkan adanya dialog terus menerus mengenai nilai-nilai yang terkandung didalamnya dengan realita pada masyarakat adalah ideologi Demokrasi. Kenapa demokrasi? Apa saja yang membuat demokrasi unik dan kritis dalam konteks dialog yang terus-menerus?
Demokrasi: Pertukaran Ide dan Kritik yang Terus Menerus
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang memberi kekuasaan kepada rakyat untuk ikut serta dalam mengelola pemerintahan, baik langsung ataupun melalui wakil-wakil yang dipilih. Tetapi, demokrasi bukan hanya proses elektoral. Lebih dari itu, demokrasi adalah kumpulan gagasan dan prinsip yang menekankan pada pentingnya kebebasan berpendapat, hak asasi manusia, dan keseimbangan kekuasaan.
Menyadari prinsip-prinsip itu, menjadi jelas bahwa demokrasi membutuhkan dialog terbuka dan kritis tentang berbagai nilai dan isu yang ada di masyarakat. Dalam demokrasi, setiap individu memiliki hak yang sama untuk mengekspresikan pendapatnya dan berkomunikasi dengan yang lain untuk membentuk opini publik.
Nilai-nilai Demokrasi dan Realita Masyarakat
Dialog dalam demokrasi bukan hanya dibutuhkan untuk mencapai kesepakatan, tetapi juga untuk merumuskan dan mengevaluasi berbagai kebijakan publik. Dialog yang terus menerus dan dinamis ini menandakan bahwa masyarakat berusaha untuk menjembatani jarak antara nilai-nilai ideologis demokrasi dan realita sosial yang ada.
Nilai-nilai demokrasi seperti kebebasan, persamaan, hak asasi manusia, dan partisipasi politik yang aktif menjadi materi dialog yang konstan dalam masyarakat. Hal ini membantu mengaktualisasikan dan merevitalisasi nilai-nilai tersebut sesuai dengan konteks dan tantangan zaman.
Dalam konteks ini, demokrasi menjadi ideologi yang selalu aktu dan membutuhkan dialog terus menerus tentang nilai-nilai terkandung dengannya dan realita pada masyarakat. Inilah yang menjadi alasan mengapa demokrasi menjadi ideologi yang aktual dan fleksibel menyesuaikan perkembangan masyarakat. Pada akhirnya, demokrasi memungkinkan masyarakat menjadi subyek, bukan objek, dalam mewujudkan masyarakat yang lebih baik dan adil.