Ilmu

Soal Uraian: Makna Kata “Langut” dan “Kemelut” dalam Kutipan Cerpen yang Digambarkan pada Kamar Berhias Sarang Laba-Laba dan Bagaimanakah Simbolisme yang Terkandung di Dalamnya?

×

Soal Uraian: Makna Kata “Langut” dan “Kemelut” dalam Kutipan Cerpen yang Digambarkan pada Kamar Berhias Sarang Laba-Laba dan Bagaimanakah Simbolisme yang Terkandung di Dalamnya?

Sebarkan artikel ini

Kutipan cerpen ini menyiratkan suasana yang gelap dan misterius yang tergambar melalui pilihan waktu dan tempat untuk menggarap batik pesanan lelaki itu. Dikisahkan bahwa, sang tokoh memilih malam buta di sebuah kamar berhias sarang laba-laba untuk bekerja. Kamar tersebut dikatakan sebagai kamar penyimpan “langut” dan “kemelut”, yang telah dibiarkan terkatup selama hampir lima tahun. Dalam konteks ini, kita dihadapkan pada dua kata yang mungkin jarang kita dengar, yaitu “langut” dan “kemelut”. Oleh karena itu, kita perlu memahami makna dari kedua kata ini serta simbolisme yang terkandung di dalamnya untuk dapat menjawab soal uraian dengan lebih baik.

Langut

“Langut” merupakan ungkapan yang berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti seonggok barang yang sudah usang atau tidak lagi memiliki nilai. Dalam konteks cerpen ini, kamar penyimpan langut merupakan tempat di mana terdapat barang-barang yang sudah tidak terpakai atau tidak lagi berguna. Hal ini mencerminkan bahwa kamar tersebut bukanlah tempat yang ideal untuk bekerja.

Kemelut

Sementara itu, “kemelut” berasal dari kata dalam bahasa Indonesia yang berarti keadaan yang kacau balau, atau situasi yang penuh kekacauan. Lebih lanjut, kata ini bisa digunakan untuk menggambarkan tempat yang penuh dengan kekacauan dan kebingungan. Dalam kutipan cerpen ini, “kemelut” melambangkan keadaan kamar yang tidak terawat dan penuh kekacauan, yang kemungkinan besar adalah akibat dari dibiarkan tanpa perawatan selama hampir lima tahun.

Simbolisme

Makna dari kata “langut” dan “kemelut” dalam kutipan cerpen tersebut sebenarnya menyiratkan bahwa kamar penyimpan tersebut merupakan tempat yang tidak terawat, penuh kekacauan, dan telah ditinggalkan begitu lama. Pemilihan kamar tersebut untuk menggarap batik oleh tokoh cerpen mungkin mencerminkan situasi yang sulit atau perjuangan pribadi yang dialami oleh tokoh tersebut. Sarang laba-laba yang menghiasi kamar menambah nuansa misteri dan kegelapan, sehingga memperkuat kontras antara keindahan yang akan diciptakan dalam karya batik dengan keadaan kamar yang suram dan mencekam.

Dengan memahami makna dari kata “langut” dan “kemelut”, kita dapat lebih menangkap nuansa dan simbolisme yang ingin disampaikan oleh penulis melalui pekerjaan tokoh cerpen tersebut dalam kamar yang kusam dan penuh misteri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *