Dalam melakukan analisis kandungan bahan makanan, berbagai metode uji yang bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa tertentu yang terkandung dalam sampel dapat digunakan. Beberapa metode yang populer adalah uji Biuret, uji Lugol, dan uji Benedict. Dalam kasus bahan makanan ini, kita perlu mencari tahu apa arti dari hasil tiga uji yang dilakukan:
1. Uji Biuret – Warna Ungu
Uji Biuret adalah metode analitis yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan protein dalam suatu sampel. Reagen Biuret yang terdiri dari hidrat natrium atau potassium dan tembaga(II) sulfat akan bereaksi dengan ikatan peptida yang ada pada protein dan menghasilkan warna ungu.
Dalam kasus ini, bahan makanan ini mengandung protein karena terjadi perubahan warna menjadi ungu saat diuji dengan Biuret.
2. Uji Lugol – Tidak Ada Perubahan Warna
Uji Lugol adalah metode untuk mendeteksi keberadaan amilum (polisakarida) dalam suatu sampel. Reaksi antara iodin padat dan kalium iodida dalam larutan menghasilkan Lugol yang memiliki warna coklat. Ketika amilum hadir dalam sampel, warna reagen Lugol akan berubah dari coklat ke biru kehitaman.
Dalam kasus ini, bahan makanan ini tidak mengandung amilum karena tidak terjadi perubahan warna saat diuji dengan Lugol.
3. Uji Benedict –…?
Uji Benedict digunakan untuk mendeteksi keberadaan gula pereduksi dalam suatu sampel, seperti glukosa, laktosa, maltosa, atau fruktosa. Reagen Benedict yang mengandung tembaga(II) sulfat akan bereaksi dengan gula pereduksi dan menghasilkan endapan dengan berbagai warna, seperti hijau, kuning, oranye, atau merah bata, tergantung pada konsentrasi gula pereduksi dalam sampel.
Dalam kasus ini, hasil uji Benedict belum diberikan. Namun, jika terdapat perubahan warna saat diuji dengan Benedict, bahan makanan ini mengandung gula pereduksi dengan jumlah tertentu bergantung pada warna yang dihasilkan.
Pada akhirnya, kita dapat menggabungkan informasi hasil dari ketiga uji tersebut untuk mengidentifikasi kandungan bahan makanan ini. Bahan ini memiliki kandungan protein dan mungkin mengandung gula pereduksi, tetapi tidak mengandung amilum. Terungkapnya komposisi kandungan ini akan membantu menentukan secara lebih akurat kualitas gizi dan potensi penggunaan bahan makanan tersebut.