Sekolah

Perilaku agresif berulang yang dilakukan seseorang atau kelompok ke orang atau kelompok lain karena adanya ketidakseimbangan kekuasaan atau kekuatan: Definisi dari Apa?

×

Perilaku agresif berulang yang dilakukan seseorang atau kelompok ke orang atau kelompok lain karena adanya ketidakseimbangan kekuasaan atau kekuatan: Definisi dari Apa?

Sebarkan artikel ini

Perubahan teknologi dan tuntutan zaman tidak hanya memberikan dampak pada lingkup ekonomi dan teknologi, tetapi juga pada perilaku individu dan masyarakat. Salah satu fenomena perilaku yang telah mendapatkan perhatian besar adalah “perilaku agresif berulang yang dilakukan seseorang atau kelompok ke orang atau kelompok lain karena adanya ketidakseimbangan kekuasaan atau kekuatan.” Pernyataan ini adalah definisi dari Bullying atau yang dikenal dengan istilah pelecehan atau pengintimidasi.

Bullying: Sebuah Fenomena Perilaku Agressif Berulang

Bullying, atau pengintimidasi, adalah bentuk perilaku agresif yang negatif, ada kekerasan fisik atau mental, dan dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu yang cukup lama. Ini biasanya terjadi di berbagai lingkungan, seperti di sekolah, di lingkungan kerja, bahkan dalam lingkungan digital (yang dikenal sebagai cyberbullying).

Perilaku ini bermula dari adanya perbedaan kekuasaan atau kekuatan antara pelaku dan korban. Perbedaan ini bisa berupa ukuran fisik, status sosial, tingkat keberanian, atau akses ke informasi atau sumber daya.

Dampak dari Bullying

Bullying dapat memberikan dampak yang signifikan dan jangka panjang pada individu yang menjadi korban. Korban bullying dapat mengalami stres, depresi, kecemasan, dan berbagai masalah kesehatan mental lainnya. Dalam beberapa kasus, dampak menyakitkan dari bullying dapat menjadi sangat parah hingga korban melakukan tindakan yang ekstrem seperti bunuh diri atau pembalasan fisik.

Memahami konsep bullying dan bagaimana cara mengatasinya adalah langkah penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik, yang lebih aman dan lebih inklusif untuk semua individu. Melalui rasa empati, pendidikan, dan tindakan pencegahan, kita dapat membantu mencegah dan mengakhiri siklus bullying.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *