Mobilitas sosial adalah sebuah konsep dalam sosiologi yang merujuk pada perpindahan individu atau kelompok sosial dari satu status ke status lain dalam hierarki sosial. Konsep ini sering digunakan untuk menjelaskan fenomena seperti perpindahan ekonomi atau profesion individu, perubahan status sosial, atau perpindahan antar kelas sosial.
Mobilitas sosial sangat terkait dengan struktur masyarakat dan sistem ekonomi, dan dapat dibagi menjadi dua kategori utama: mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal.
Mobilitas Vertikal
Mobilitas vertikal merujuk pada perpindahan individu atau kelompok dari satu status sosial ke status sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah dalam hierarki sosial. Dalam konteks ini, ‘vertikal’ berarti bahwa perpindahan tersebut melibatkan perubahan status yang tidak setara atau tidak sederajat. Sebagai contoh, seseorang yang lahir dalam keluarga miskin dan kemudian menjadi kaya karena pendidikan atau usaha kerasnya dapat dikatakan telah melakukan mobilitas sosial vertikal.
Mobilitas Horizontal
Sementara itu, mobilitas horizontal merujuk pada perpindahan individu atau kelompok antara posisi atau peran yang sejajar dalam struktur sosial tanpa adanya perubahan dalam status atau kelas. Contohnya adalah seseorang yang berpindah pekerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya dalam posisi yang sama.
Mobilitas sosial merupakan indikator penting dalam masyarakat karena dapat mempengaruhi kesempatan individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan mencapai tujuan pribadi dan profesional mereka. Tingkat mobilitas sosial dalam masyarakat juga dapat mewakili sejauh mana kesetaraan dan keadilan sosial tercapai.
Dalam konteks soal Anda, perpindahan individu atau objek-objek sosial dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak sederajat merupakan definisi dari mobilitas sosial vertikal – perubahan status sosial dari satu tingkat ke tingkat yang bertingkat lebih tinggi atau lebih rendah.