Kerangka Kurikulum Merdeka, inisiatif baru yang diusung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, memberikan ruang bagi sektor pendidikan untuk berinovasi dan menciptakan pendekatan modern untuk pembelajaran dan penilaian. Kebijakan ini dirancang untuk bekerja dalam koherensi dengan Tujuan Pembelajaran Nasional, tetapi juga memberikan kebebasan bagi institusi untuk membentuk program mereka sesuai dengan kebutuhan dan keunikan mereka sendiri. Pandangan inilah yang meyakinkan bahwa kurikulum ini “dapat dan harus” dikembangkan lebih lanjut oleh setiap satuan pendidikan.
Inovasi dan Kemerdekaan dalam Kurikulum
Dalam konteks inovasi, kerangka Kurikulum Merdeka memungkinkan institusi pendidikan untuk merumuskan dan menerapkan praktek terbaik dan strategi pembelajaran inovatif. Hal ini mencakup penggunaan teknologi dalam pengajaran, pendekatan berbasis proyek, pembelajaran terpadu, dan lainnya. Dengan kerangka ini, sekolah diberikan kebebasan untuk bereksperimen dan menemukan metode yang paling efektif untuk siswa mereka.
Sementara itu, aspek kemerdekaan menunjukkan bahwa sekolah dan institusi lainnya memiliki otonomi untuk memodifikasi dan melengkapi kerangka kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal mereka. Ini mencakup peran aktif dalam pengembangan pelajaran, penilaian, dan metode pengajaran untuk mencapai hasil yang optimal.
Mengapa Penting untuk Mengembangkannya?
Pengembangan lebih lanjut dari kerangka Kurikulum Merdeka adalah penting karena keunikan dan keperluan setiap lembaga pendidikan serta siswa mereka. Meski kerangka kerja ini menyediakan garis panduan umum, penting untuk mengadaptasi dan mengubahnya agar sesuai dengan konteks setempat. Hal ini berlaku baik pada tingkat micro (misalnya, kebutuhan siswa) maupun macro (misalnya, kebutuhan masyarakat).
Selain itu, perkembangan teknologi dan pengetahuan baru membutuhkan kurikulum yang dapat beradaptasi dan terus berkembang. Sehingga, pendidikan tetap relevan dan up-to-date serta mampu menyiapkan siswa untuk tantangan di masa depan.
Pengembangan Lebih Lanjut
Bagaimana membangun lebih lanjut kerangka Kurikulum Merdeka? Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, termasuk:
- Mengadakan kolaborasi dengan pemangku kepentingan lokal, seperti pemerintah daerah, sektor industri, dan komunitas, untuk memastikan relevansi dan ketergantungan kurikulum.
- Mempertimbangkan feedback dan masukan siswa dan orang tua untuk memastikan kurikulum mencerminkan kebutuhan dan tujuan pembelajaran mereka.
- Menggunakan teknologi dan data untuk memberikan wawasan tentang apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.
- Memberi guru ruang dan dukungan untuk mencoba pendekatan baru dan inovatif dalam pengajaran dan penilaian.
Dengan demikian, setiap satuan pendidikan mempunyai peran penting dalam mengevaluasi, memperbarui, dan mengembangkan kerangka Kurikulum Merdeka. Kemerdekaan dan ruang inovasi yang diberikan oleh kerangka ini, hendaknya dimanfaatkan untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih baik dan efektif bagi siswa.