Artikel ini dimaksudkan untuk membantu mengidentifikasi dan memahami kesalahan penggunaan kata dalam kalimat “Kerasnya upaya kami dalam menjuangkan nasib para buruh akhirnya sedikit membuahkan hasil yang signifikan.”
Sebuah kalimat ideal harus jelas, koheren, konsisten, dan bebas dari kesalahan sintaksis atau semantik. Setiap kata dalam kalimat harus digunakan dengan pemahaman yang benar akan makna dan konteksnya.
Sebagai contoh kalimat “Kerasnya upaya kami dalam menjuangkan nasib para buruh akhirnya sedikit membuahkan hasil yang signifikan.” ini tampak memiliki makna yang bertentangan dalam penggunaan kata “sedikit” dan “signifikan”.
Memahami Kesalahan
Mari kita cermati dua kata tersebut lebih rinci:
- Sedikit. Istilah ini merujuk pada jumlah atau frekuensi yang minimal atau mungkin kurang dari yang diharapkan atau standar.
- Signifikan. Kata signifikan biasa dipakai dalam konteks statistik dan ilmiah, biasanya merujuk pada hasil yang memiliki tingkat kepentingan atau efek yang cukup besar atau mencolok.
Jadi, jika kita menilai konteks kalimat tersebut, ada kontradiksi antara “sedikit” dan “signifikan”. Bagaimana bisa hasil yang “sedikit” juga “signifikan”? Seringkali, jika hasilnya “sedikit”, ini menunjukkan bahwa kontribusinya tidak begitu besar atau berpengaruh, jadi sulit untuk disebut “signifikan”.
Solusi yang Lebih Baik
Untuk membuat kalimat tersebut lebih akurat dan koheren, kita perlu mengganti salah satu dari dua kata tersebut (sedikit atau signifikan) agar maknanya menjadi konsisten. Berikut adalah beberapa contoh:
- “Kerasnya upaya kami dalam menjuangkan nasib para buruh akhirnya mulai membuahkan hasil yang signifikan.”
- “Kerasnya upaya kami dalam menjuangkan nasib para buruh akhirnya membuahkan hasil, meski belum signifikan.”
Dengan perubahan ini, kita telah menghindari kontradiksi dan membuat kalimat lebih mantap dan memiliki makna yang sesuai.
