Abu Muslim Al Khurasani adalah seorang pemimpin militer yang memiliki peran penting dalam pergerakan dan revolusi Abbasiyah yang mengakhiri kekuasaan Dinasti Umayyah pada abad ke-8 Masehi. Namun, setelah disselesaikannya revolusi ini dan berdirinya Dinasti Abbasiyah, hubungannya dengan Abu Jafar Al Mansur, khalifah kedua Dinasti Abbasiyah, menjadi buruk.
Alasan utama Abu Jafar Al Mansur merasa terancam oleh Abu Muslim Al Khurasani adalah karena popularitas dan pengaruh yang dimiliki oleh Al Khurasani. Akibat keberhasilannya dalam mengusung revolusi, Abu Muslim mendapatkan banyak pengikut dan pengaruh politik yang kuat. Masyarakat menganggapnya sebagai pahlawan dan pemimpin yang berperan besar dalam penumbangan Dinasti Umayyah. Hal inilah yang membuat Al Mansur merasa terancam, dengan kekhawatiran bahwa Abu Muslim bisa menggunakan pengikut dan pengaruhnya untuk menggulingkannya dan mengambil alih kepemimpinan.
Adapun tindakan yang diambil oleh Al Mansur terhadap Abu Muslim Al Khurasani adalah mengakhiri hidupnya. Menurut sejarah, Al Mansur memanggil Al Khurasani ke istana di bawah alasan akan berdiskusi mengenai pendidikan dan kemajuan masyarakat. Namun, dalam pertemuan tersebut, Abu Muslim Al Khurasani dibunuh. Al Mansur menggunakan alasan bahwa Al Khurasani berencana untuk memberontak sebagai justifikasi atas tindakannya. Kejadian ini merupakan salah satu tindakan bersejarah yang menunjukkan bagaimana politik dan kekuasaan memiliki peran penting dalam mengubah dinamika hubungan antar individu dan mengakhiri hidup mereka.