Asmaul Husna merupakan 99 Nama Allah yang terdapat dalam Al-Quran yang memiliki makna dan sifat-sifat khusus. Penghayatan terhadap Asmaul Husna berarti mengenal dan mengimani sifat-sifat Allah, kemudian medalaminya dalam bentuk sikap dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua sikap dan tindakan mencerminkan penghayatan Asmaul Husna.
Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang BUKAN termasuk tanda seseorang sudah menghayati Asmaul Husna:
- Menunjukkan Sikap Egois: Allah bersifat Al-Rahman (Maha Pengasih) dan Al-Karim (Maha Mulia). Seorang yang menghayati Asmaul Husna akan berusaha untuk menerapkan sifat-sifat tersebut dalam sikapnya, yaitu dengan bersikap kasih sayang dan tidak memandang diri sendiri lebih tinggi dibandingkan orang lain.
- Tidak Mau Mengampuni Kesalahan Orang Lain: Allah adalah Al-Ghaffar (Maha Pengampun). Jika seseorang mengenal dan menghayati nama ini, mereka akan cenderung bersikap lembut dan mudah memberikan maaf.
- Bersikap Pesimis dan Mudah Putus Asa: Dalam Asmaul Husna, ada nama Allah Al-Muhyi (Maha Menghidupkan) dan Al-Mumit (Maha Mematikan). Menghayati nama-nama ini berarti seseorang mengerti bahwa semua kejadian berada di tangan Allah dan harus tetap optimis serta tidak mudah putus asa.
- Tidak Menghormati Orang Lain: Allah Al-Rahman dan Al-Rahim adalah nama-nama yang merujuk kepada sifat kasih sayang dan pengasihan Allah. Jika seseorang menghayati nama-nama ini, mereka akan lebih menghormati hak dan kenyamanan orang lain.
- Menyebarka Fitnah dan Gosip: Allah adalah As-Sami’ (Maha Mendengar) dan Al-Basir (Maha Melihat). Penghayatan akan nama-nama ini akan membuat seseorang lebih berhati-hati dalam berbicara dan bertindak, dan menjauhi fitnah serta gosip.
Secara keseluruhan, jika seseorang sudah benar-benar menghayati Asmaul Husna, akan tampak dalam perilakunya yang mencerminkan sifat-sifat mulia Allah tersebut.
