KH Ahmad Dahlan, sebagai pendiri organisasi Islam Muhammadiyah, dikenal sangat terinspirasi oleh nilai-nilai yang terkandung dalam kitab suci Al-Qur’an. Konsep pengetahuan yang diterapkan olehnya dalam membentuk Muhammadiyah sangat berakar dalam ajaran Al-Qur’an. Ada satu ayat tertentu dari Al-Qur’an yang menjadi inspirasi utama KH Ahmad Dahlan dalam mendirikan organisasi ini. Ayat tersebut sering disebut-sebut sebagai “Ayat Muhammadiyah”.
Ayat tersebut berasal dari Surat Ali ‘Imran (3:104). Dalam terjemahan Bahasa Indonesia, ayat tersebut berbunyi:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka lah orang-orang yang beruntung.”
Ayat ini menjadi penuntun bagi KH Ahmad Dahlan dalam mendirikan organisasi Muhammadiyah. Ayat ini menekankan pentingnya adanya kelompok dalam masyarakat yang aktif memperjuangkan kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf (baik) dan mencegah yang munkar (jahat). Sesuai dengan ayat ini, Muhammadiyah berkomitmen untuk menjadi organisasi yang mampu mewujudkan kemajuan dalam masyarakat melalui tindakan yang berorientasi pada nilai-nilai kebajikan menurut ajaran Islam.
Ayat ini juga menekankan bahwa orang-orang yang melakukan hal tersebut adalah orang-orang yang beruntung. KH Ahmad Dahlan melihat ini sebagai peran penting bahwa menjadi bagian dari perjuangan untuk kebaikan dan kebenaran adalah sebuah keberuntungan dalam hidup.
Dalam pandangan KH Ahmad Dahlan, Muhammadiyah dimaksudkan untuk menjadi kelompok yang merangkul ayat ini dalam prinsip dan tindakannya. Organisasi ini dirancang untuk menjadi wadah bagi umat Islam untuk bersatu dalam melakukan kebaikan, membantu membangun masyarakat yang lebih baik dan lebih adil. Oleh karena itu, Surat Ali ‘Imran (3:104) sering disebut sebagai Ayat Muhammadiyah karena inspirasi dan jalan pikiran yang diberikannya kepada pendiri organisasi, dan bagaimana ia tetap menjadi prinsip utama Muhammadiyah yang memandu aktivitas dan kebijakannya.