Pembelajaran kontekstual dengan model portofolio menjadi metode yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai baik seperti kejujuran di lingkungan sekolah. Dalam proses pelaksanaannya, siswa diberi kesempatan untuk merancang, melaksanakan, dan mengontrol proses belajar mereka sendiri.
Definisi Pembelajaran Kontekstual dan Model Portofolio
Pembelajaran kontekstual adalah metode yang membantu siswa melihat makna atau konteks permasalahan dalam kehidupan nyata. Sementara itu, model portofolio merupakan salah satu dari bermacam-macam teori pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa untuk menunjukkan hasil belajar mereka dalam bentuk dokumentasi fisik.
Langkah-Langkah Merancang Pembelajaran Kontekstual dengan Model Portofolio
- Penentuan Tema: Tema yang dipilih dalam hal ini adalah ‘Pembiasaan Bersikap Jujur di Lingkungan Sekolah’.
- Penetapan Tujuan: Tujuan dibuat jelas dan spesifik. Misalnya, siswa dapat memahami arti kejujuran dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Pemilihan Materi: Materi harus relevan dengan tema dan siswa. Misalnya, cerita inspiratif tentang kejujuran, pengalaman pribadi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kejujuran.
- Pembuatan Portofolio: Atur siswa untuk membuat portofolio yang mencakup kegiatan mereka selama proses belajar mengenai kejujuran. Portofolio bisa berisi tentang dokumentasi tugas, cerita, foto, atau bentuk dokumentasi lainnya.
- Penilaian: Penilaian dilakukan dengan melihat bagaimana siswa memahami dan menerapkan nilai-nilai yang telah diajarkan. Penilaian dapat berbasis pada penampilan siswa selama proses belajar dan kualitas portofolio yang diproduksi.
Contoh Kegiatan
- Diskusi Kelas: Diskusikan konsep kejujuran dan pentingnya nilai ini dalam kehidupan sehari-hari. Siswi dapat berbagi pengalaman mereka tentang kejujuran.
- Studi Kasus: Berikan siswa studi kasus yang berkaitan dengan kejujuran.
- Proyek Kelompok: Minta siswa membuat cerita atau drama yang berhubungan dengan kejujuran dan tampilkan kepada kelas.
- Pembuatan Portofolio: Siswa membuat portofolio yang mencakup semua kegiatan yang telah mereka lakukan, termasuk diskusi kelas, studi kasus, dan proyek kelompok.
Metode ini akan membantu siswa lebih mengenal dan memahami konsep kejujuran, serta menerapkannya dalam situasi nyata. Selain itu, portofolio yang dibuat akan menjadi bukti riil dari proses belajar mereka.