Sebelum melanjutkan ke pembahasan, mari kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan tempurung kelapa. Tempurung kelapa adalah bagian keras, luar dan tebal yang melindungi daging dan air kelapa di dalamnya. Ini adalah bagian yang paling kita temui saat membentuk produk-produk seperti arang aktif, briket arang, perhiasan, dan lainnya. Komposisi tempurung kelapa terdiri dari banyak sel-sel yang berbentuk bulat dan mengalami penebalan, namun jaringan apa yang selanjutnya dibentuk oleh sel-sel ini?
Sel-sel batu yang berbentuk bulat dan mengalami penebalan, atau dikenal dalam terminologi biologi sebagai sel-sel sklerenkim, berkumpul menjadi satu jaringan padat yang menjamin perlindungan maksimal untuk bagian dalam kelapa. Jaringan ini dikenal sebagai Jaringan Sklerenkim.
Jaringan Sklerenkim
Sklerenkim adalah jaringan penunjang pada tumbuhan yang memiliki sel dengan dinding tebal dan mati pada saat dewasa. Sklerenkim memberikan kekuatan, mendukung dan melindungi tumbuhan. Fungsinya adalah untuk memperkuat dan memberikan dukungan struktural pada tumbuhan, seperti batang, daun, dan buah seperti kelapa.
Jenis sel di dalam sklerenkim ini termasuk sklerosit, yang memiliki bentuk mirip batu atau bulat dan mengalami proses penebalan. Proses penebalan ini dikendalikan oleh simpanan lignin, polimer kompleks yang memberikan kekerasan dan ketahanan terhadap serangan mikroorganisme.
Kumpulan sel-sel sklerosit ini dalam tempurung kelapa membentuk jaringan yang amat keras dan tahan lama, sehingga bisa menyimpan daging dan air kelapa di dalamnya dalam waktu yang lama meski tanpa perlindungan tambahan. Hal ini menjadikan kelapa sebagai salah satu buah yang bisa bertahan dalam perjalanan jauh sekalipun, bahkan melintasi lautan.
Dengan demikian, kita bisa menjawab bahwa kumpulan dari sel-sel batu pada tempurung kelapa yang berbentuk bulat dan mengalami penebalan tersebut membentuk Jaringan Sklerenkim.
