Ilmu

Teori yang Menggambarkan bahwa Pusat Pertumbuhan Seperti Titik Tengah pada Simpul yang Berbentuk Segi Enam Heksagonal Dikemukakan oleh Siapa?

×

Teori yang Menggambarkan bahwa Pusat Pertumbuhan Seperti Titik Tengah pada Simpul yang Berbentuk Segi Enam Heksagonal Dikemukakan oleh Siapa?

Sebarkan artikel ini

Pada tahun 1967, seorang ilmuwan dan geografer Jerman bernama Walter Christaller mengenalkan teori tentang pusat pertumbuhan yang dikenal sebagai “Teori Sentral Tempat” atau “Central Place Theory”. Teori ini digunakan untuk menjelaskan distribusi dan skala pusat kota atau pusat pertumbuhan dalam konteks geografis.

Gambaran Umum Teori Sentral Tempat

Teori ini didasarkan pada prinsip bahwa permukiman manusia selalu disusun dalam pola tertentu. Misalnya, jika Anda melihat dari atas, permukiman tampak seperti titik-titik (pusat pertumbuhan) yang disusun dalam pola heksagonal atau segi enam.

Christaller mengemukakan bahwa penyebaran pusat pertumbuhan dalam pola heksagonal memungkinkan distribusi pelayanan dan barang dengan cara yang paling efisien. Alasannya adalah segi enam memungkinkan setiap titik dengan jarak terdekat ke pusat lainnya dibanding bentuk lain seperti persegi atau segitiga.

Penerapan Teori Sentral Tempat

Christaller mengambil contoh Jerman Selatan untuk menggambarkan teorinya. Dia menjelaskan bahwa pola heksagonal muncul pada kota-kota yang menawarkan berbagai tingkatan pelayanan, mulai dari pelayanan dasar hingga yang lebih kompleks. Sebagai gambaran, sebuah kota kecil mungkin hanya memiliki toko kelontong dasar, sementara kota yang lebih besar memiliki pusat perbelanjaan, bioskop, dan restoran. Dalam pola heksagonal ini, setiap orang memiliki akses yang sama dan efisien ke layanan yang mereka butuhkan.

Kritik dan Modifikasi Teori Sentral Tempat

Meski teori ini sangat membantu dalam menganalisis pola perluasan kota dan pusat pertumbuhan, kritik juga ditujukan ke arahnya. Salah satu alasan adalah teori ini diasumsikan berlaku di area yang memiliki topografi datar dan seragam serta distribusi populasi dan sumber daya yang merata. Kondisi ini jarang ditemui dalam realitas, sehingga modifikasi pada teori ini dilakukan oleh berbagai ilmuwan lainnya.

Secara keseluruhan, meski terdapat beberapa kritik dan modifikasi, Teori Sentral Tempat yang dikemukakan oleh Walter Christaller masih tetap menjadi teori penting dalam bidang geografi dan perencanaan perkotaan. Teori ini telah menjadi landasan banyak pola desain kota dan pusat pertumbuhan di seluruh dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *