Indeks harga adalah alat ukur statistik yang dirancang untuk menghitung perubahan rata-rata harga sekelompok barang tertentu dari waktu ke waktu. Indeks harga dipergunakan untuk mencerminkan perubahan biaya hidup, biaya produksi, dan inflasi dalam suatu perekonomian.
Indeks harga yang digunakan untuk mengukur biaya pembelian sekelompok barang dan jasa yang dapat mewakili belanja konsumen disebut Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index, CPI) atau lebih dikenal dengan Istilah Indeks Harga Konsumen (IHK) di Indonesia.
Apa itu Indeks Harga Konsumen (IHK)?
IHK adalah indeks yang mengukur rata-rata perubahan harga sekelompok barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen pada periode tertentu. IHK dirancang untuk mengukur perubahan biaya hidup suatu kelompok konsumen dari waktu ke waktu.
IHK berguna sebagai:
- Alat ukur inflasi: IHK sering digunakan untuk mengukur inflasi, yang diartikan sebagai peningkatan rata-rata harga barang dan jasa dari waktu ke waktu.
- Penyesuaian gaji: Banyak perusahaan dan organisasi sering menggunakan IHK untuk mengadjustasi gaji karyawan mereka berdasarkan perubahan biaya hidup.
- Kebijakan Moneter: Bank sentral biasanya menggunakan perubahan dalam IHK untuk membantu menentukan kebijakan moneter.
Bagaimana cara kerja Indeks Harga Konsumen?
Untuk menghitung IHK, lembaga statistik mengkompilasi data harga barang dan jasa dari berbagai sumber, termasuk survei harga ritel dan informasi dari konsumen. Setelah harga dari setiap item telah dikumpulkan, mereka kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah total item untuk menghasilkan indeks.
Pada dasarnya, IHK mengukur biaya total sekelompok barang dan jasa pada waktu tertentu dibandingkan dengan biaya total yang sama pada periode dasar (biasanya tahun tertentu).
Dengan demikian, jawaban untuk pernyataan awal adalah: Indeks harga yang digunakan untuk mengukur biaya pembelian sekelompok barang dan jasa yang dapat mewakili belanja konsumen disebut Indeks Harga Konsumen atau IHK.
