Estetika adalah studi atau filosofi yang berkaitan dengan keindahan dan seni. Dalam dunia seni, ada beberapa prinsip dan teori estetika yang digunakan untuk memandu dan menentukan bagaimana suatu karya seni dapat dinilai. Salah satu prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas kreatif yang mengutamakan aspek penemuan orisinalitas dan gaya pribadi adalah prinsip “Ekspresionisme”.
Ekspresionisme adalah suatu gerakan dalam seni di mana seniman berusaha menciptakan emosi dan tanggapan emosional daripada representasi realitas objektif. Seniman ekpresionis biasanya menciptakan karya seni yang berfokus pada penemuan orisinalitas dan gaya pribadi, bukan pada representasi akurat atau hiper-realistik dari dunia.
Prinsip ekspresionisme membawa seni ke tingkat yang lebih pribadi dan individu. Dalam konteks ini, orang-orang dapat lebih bebas dalam mengekspresikan ide, perasaan, dan keyakinan mereka melalui karya seni. Ekspresionisme mendorong seniman untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri mereka sendiri, yang pada gilirannya dapat menghasilkan karya-karya yang unik dan penuh dengan orisinalitas.
Konsep ini telah banyak digunakan dan menginspirasi berbagai bentuk seni, termasuk lukisan, sastra, dan seni pertunjukan, serta film dan fotografi. Seni ekpresionis bisa sangat beragam, tetapi umumnya memiliki beberapa ciri khas seperti gaya yang dramatis, penggunaan warna dan bentuk yang berani, serta pilihan subjek yang penuh emosi.
Sebagai kesimpulan, prinsip estetika yang memandang seni sebagai aktivitas kreatif yang mengutamakan aspek penemuan orisinalitas dan gaya pribadi adalah ekspresionisme. Prinsip ini memfokuskan bahwa seni adalah ekspresi pribadi dari seniman dan bukan sekadar representasi dunia sebagaimana adanya.
