Pada masa kini, tampaknya sudah menjadi tren luas untuk menampilkan penampilan atau gaya hidup yang kadangkala tidak mencerminkan realita ekonomi atau sosial seseorang. Fenomena ini biasa dikenal sebagai fenomena “gengsi” atau prestise, dimana individu berusaha untuk melebihi batas kemampuan mereka demi mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari orang lain. Fenomena tersebut menunjukkan pola konsumtif yang berlebihan dan materialistik, sering kali berdampak negatif pada kesejahteraan finansial dan mental individu tersebut.
Sejauh ini, banyak orang yang terjebak dalam siklus hutang dan stres finansial akibat mengejar gaya hidup yang tidak sesuai dengan realitas mereka. Mereka berusaha mempertahankan penampilan mewah dan berprestise, baik itu melalui pakaian mahal, mobil mewah, pergi ke tempat-tempat eksklusif, atau bahkan melalui asosiasi sosial mereka.
Pola ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tekanan sosial, pengaruh media, dan keinginan untuk diakui oleh masyarakat. Tekanan untuk “menyamai Jones” bisa sangat kuat, terutama dalam masyarakat yang sangat mementingkan status dan pengakuan sosial.
Namun, keberlanjutan gaya hidup seperti ini sering kali tidak realistis dan berpotensi merusak. Banyak yang merasa tertekan secara mental dan emosional karena tekanan untuk mempertahankan penampilan yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Selain itu, situasi ini juga menghasilkan pandangan yang negatif terhadap nilai-nilai non-materialis seperti kejujuran, kerja keras, dan integritas.
Masalah yang muncul akibat pola hidup ini perlu ditangani dengan pendekatan beragam. Penting untuk mempromosikan kesadaran akan bahaya dari gaya hidup berbasis gengsi ini dan mendukung nilai-nilai non-materialis. Selain itu, pendidikan keuangan adalah kunci untuk membantu individu memahami dan mengelola keuangan mereka sehingga mereka dapat membuat keputusan yang bijaksana tentang pengeluaran mereka.
Dengan demikian, pola hidup yang memperlihatkan penampilan yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya demi diperolehnya gengsi atau prestise adalah suatu bentuk dari perilaku konsumtif dan materialistik yang berpotensi merusak.