Industri kerajinan adalah sektor yang sangat luas yang mencakup berbagai produk yang dibuat dari berbagai bahan dasar. Secara umum, jenis dari bahan dasar pembuatan produk kerajinan dapat dibagi dalam dua kelompok berbeda yakni bahan organik dan bahan anorganik.
Bahan Organik
Bahan organik adalah bahan yang berasal dari alam dan mengandung karbon seperti kayu, daun, kulit, wol, kain, dan lain-lain. Kerajinan yang dibuat dari bahan-bahan ini biasanya mudah ditemui dan biasa diaplikasikan dalam berbagai produk seperti perabotan, pakaian, perhiasan dan dekorasi.
Bahan organik dihargai karena tekstur dan pola alami mereka serta sifat hangat dan nyaman yang mereka bawa. Selain itu, bahan organik biasanya lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan anorganik, karena mereka dapat diperbarui dan hancur dalam kondisi alam.
Bahan Anorganik
Bahan anorganik adalah bahan yang berasal dari mineral atau bahan sintetis yang tidak mengandung karbon, seperti logam, plastik, keramik, kaca, dan batu. Bahan-bahan ini sering digunakan dalam produksi kerajinan karena kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas mereka.
Bahan anorganik juga memiliki variasi tekstur dan warna yang luas, memberikan kerajinan lebih banyak variasi dalam desain dan gaya. Namun, bahan anorganik dapat memiliki dampak lingkungan yang lebih besar dibandingkan bahan organik, terutama jika mereka tidak dapat diperbarui atau didaur ulang.
Dalam pembuatan kerajinan, pemilihan bahan dasar sangat penting karena bisa mempengaruhi hasil akhir. Baik bahan organik maupun anorganik memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, penting bagi pengrajin untuk memilih bahan yang paling cocok untuk proyek mereka berdasarkan sifat bahan dan tujuan akhir produk.