Ilmu

Analisis Penggunaan Majas dalam Teks Hikayat: “Pada suatu hari, raja hendak pergi jauh. Ia mengumpulkan semua putri-putrinya…”

×

Analisis Penggunaan Majas dalam Teks Hikayat: “Pada suatu hari, raja hendak pergi jauh. Ia mengumpulkan semua putri-putrinya…”

Sebarkan artikel ini

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan penulis atau penutur untuk memberikan penekanan dan kesan yang kuat pada pembaca atau pendengarnya. Majas juga dapat berfungsi untuk membuat teks atau pembicaraan menjadi lebih hidup dan menarik. Ada berbagai jenis majas, tetapi kali ini, kita akan fokus pada analisis penggunaan majas dalam teks hikayat di atas.

Setelah membaca teks hikayat di atas, kita dapat melihat bahwa raja hendak pergi jauh dan ia bertanya kepada putri-putrinya apa yang mereka inginkan sebagai buah tangan. Tiap putri menyampaikan permintaannya; putri pertama ingin perhiasan mahal dan putri kedua menginginkan kain sutra yang berkilau-kilau.

Dalam konteks teks ini, kita bisa melihat penggunaan majas personifikasi (pemberian karakteristik manusia pada objek atau konsep non-manusia). Personifikasi terlihat pada bagian “perhiasan yang mahal” dan “kain sutra yang berkilau-kilau”. Dalam hal ini, “perhiasan yang mahal” dan “kain sutra yang berkilau-kilau” diberikan nilai atau kepentingan seperti yang dimiliki manusia, yaitu menjadi subjek keinginan, pilihan, dan bahkan kasih sayang.

Selain itu, kita juga dapat menangkap penggunaan majas metafora (perbandingan dua hal yang tidak berhubungan secara langsung untuk menciptakan gambaran atau konsep baru). Metafora terlihat dalam pemberian sebutan “buah tangan” untuk barang yang diinginkan oleh putri-putri tersebut. Di sini, “buah tangan” tidak berarti secara harfiah, tetapi merupakan lambang atau perwakilan dari sesuatu yang diinginkan setelah absennya sang raja.

Dengan mengenal dan mengerti majas, kita bisa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna dan nuansa yang disampaikan oleh penulis. Selain itu, kita juga dapat mengapresiasi keindahan dan kekayaan bahasa di dalam teks-literatur seperti hikayat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *