Dalam ajaran Islam, konsep tentang kehidupan setelah mati mengandung peristiwa-peristiwa besar dan penting yang akan terjadi pada kehidupan selanjutnya. Salah satu dari peristiwa tersebut adalah tentang peniupan sangkakala. Sangkakala, menurut ajaran ini, akan ditiup sebanyak dua kali. Pertama, sebagai tanda dimulainya penghakiman terakhir dan kedua, untuk memulai Yaumul Ba’s atau hari kebangkitan.
Sangkakala Pertama: Awal Penghakiman Terakhir
Sangkakala pertama adalah tanda yang menandakan dimulainya penghakiman terakhir, atau yang dalam ajaran Islam disebut sebagai Yaumul Qiyaamah. Ini adalah hari di mana kehidupan dunia berakhir dan kehidupan akhirat dimulai. Semua makhluk, baik hidup maupun mati, akan terkejut dan bingung, mencoba memahami apa yang terjadi. Ini adalah hari ketika keadilan akan ditegakkan dan setiap individu akan diadili berdasarkan perbuatannya di dunia.
Sangkakala Kedua: Memulai Yaumul Ba’s
Setelah peniupan sangkakala pertama, akan ada periode penantian sebelum sangkakala kedua ditiup. Peniupan sangkakala kedua inilah yang akan memulai Yaumul Ba’s, atau yang lebih dikenal dengan hari kebangkitan. Pada hari ini, semua makhluk yang telah mati akan dibangkitkan kembali untuk menghadap pengadilan agung.
Yaumul Ba’s ini dijelaskan dalam banyak ayat dalam Al-Qur’an. Dalam Surah Al-Hajj Ayat 7, Allah berfirman bahwa “Dan sesungguhnya hari Kebangkitan itu pasti datang, tidak ada keraguan tentang itu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Demikianlah penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi setelah peniupan sangkakala pertama dan sangkakala kedua dalam ajaran Islam. Semua makhluk akan menghadapi hari pengadilan dan hari kebangkitan, yang mana semua ini merupakan bagian tak terpisahkan dari siklus kehidupan dan akhirat dalam pandangan Islam.