Sosial

Virus Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Makhluk Hidup Tetapi Struktur Tubuh Virus Tidak Dapat Dikatakan Sebagai Sel, Mengapa Demikian?

×

Virus Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Makhluk Hidup Tetapi Struktur Tubuh Virus Tidak Dapat Dikatakan Sebagai Sel, Mengapa Demikian?

Sebarkan artikel ini

Virus adalah entitas biologis yang membingungkan banyak orang, termasuk para ahli, sejak pertama kali ditemukan. Faktanya, virus menunjukkan beberapa ciri-ciri kehidupan, seperti kemampuan untuk bereplikasi dan berevolusi sepanjang waktu. Tetapi di sisi lain, mereka memiliki struktur yang sangat berbeda dengan sel-sel hidup yang kita kenal, sehingga menimbulkan pertanyaan: mengapa struktur tubuh virus tidak dapat dikatakan sebagai sel?

Struktur Virus

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita lebih dulu memahami struktur virus. Virus terdiri dari dua komponen utama: materi genetik – berupa DNA atau RNA – dan protein tempurung luar yang dikenal sebagai kapsid. Beberapa virus juga memiliki mantel luar yang lebih lanjut, yang berasal dari membran sel inang.

Berbeda dengan sel, virus tidak memiliki struktur seluler seperti inti sel, mitokondria, atau ribosom. Mereka juga tidak memiliki metabolisme sendiri – tidak dapat melakukan respirasi seluler, fotosintesis, atau proses biokimia lainnya yang umum dilakukan oleh sel hidup.

Virus sebagai “Parasit”

Alasan utama mengapa virus tidak dianggap sebagai sel adalah karena mereka tidak dapat hidup secara independen; mereka tidak dapat bereproduksi kecuali di dalam sel inang. Ini membedakan mereka dari semua sel hidup, yang keduanya dapat bereproduksi dan melakukan fungsi-fungsi vital lainnya secara independen. Karenanya, virus sering disebut sebagai “parasit obligat” – mereka membutuhkan sel inang untuk dapat bereplikasi dan bertahan hidup.

Dengan kata lain, virus adalah entitas yang berada di tepi batas kehidupan. Meskipun mereka memiliki ciri-ciri kehidupan dalam hal bereplikasi dan bermutasi, mereka tidak memiliki komponen dan fungsi selular yang memungkinkan mereka menjalani kehidupan secara mandiri. Dengan demikian, mereka tidak dapat dianggap sebagai sel, tetapi lebih kepada “organisme” parasit yang bergantung pada inangnya untuk dapat “hidup”.

Sumber:

  1. Alberts B, Johnson A, Lewis J, et al. Molecular Biology of the Cell. 4th edition. New York: Garland Science; 2002. Viruses: Structure, Function, and Uses.
  2. Plotkin, Stanley A. “Are Viruses Alive?” The Scientist Magazine, LabX Media Group, 1 Nov. 2016.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *