DNA (Deoxyribonucleic acid) adalah bentuk informasi genetik yang membentuk semua makhluk hidup dan beberapa virus. Molekul ini direplikasi dengan cara ditranskripsi menjadi RNA, dan kemudian diterjemahkan menjadi protein. Strukturnya adalah ganda heliks, dengan masing-masing heliks terdiri dari urutan basa tertentu.
Ukuran dari DNA dinyatakan dalam urutan basa, yaitu rantai monomer nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari satu basa (adenin (A), timin (T), guanin (G), atau sitosin (C)) yang terikat dengan gula deoksiribosa dan satu grup fosfat.
Urutan Basa DNA dan Urutan Basa Komplementer
Heliks ganda DNA bersifat komplementer, yang berarti setiap basa pada satu heliks mempunyai pasangan basa tertentu pada heliks yang lain. Bisa dibilang bahwa setiap basa pada satu sisi heliks mempunyai ‘pasangan’ di sisi lainnya. Urutan pasangan ini adalah adenin (A) dengan timin (T), dan guanin (G) dengan sitosin (C). Artinya, setiap kali sebuah basa adenin muncul pada satu heliks, basa timin akan muncul sebagai pasangannya di heliks lain. Demikian pula antara guanin dan sitosin.
Kemudian, bagaimana jika kita memiliki urutan basa DNA seperti ini: AAG TTS GGG ATT SGA?
Pertama, tampak ada sebuah kode ‘TTS’ dan ‘SGA’, yang bukan merupakan basa yang kita kenali (A, T, G, atau C). Dalam konteks ini, kita akan mengabaikan kode ini dan fokus pada kode basa yang kita kenal: ‘AAG’, ‘GGG’, dan ‘ATT’.
Urutan basa komplementernya akan menjadi: TTC (komplementer dari AAG), CCC (komplementer dari GGG), dan TAA (komplementer dari ATT). Ingatlah bahwa A berpasangan dengan T, dan G berpasangan dengan C.
So, jika mengabaikan ‘TTS’ dan ‘SGA’, bagian komplementer dari urutan basa AAG TTS GGG ATT SGA akan menjadi TTC CCC TAA. Karena ‘TTS’ dan ‘SGA’ bukan merupakan basa yang kita kenali, kita tidak dapat menentukan urutan basa komplementernya.
Kesimpulan
Pemahaman tentang urutan basa DNA dan pasangannya sangat penting dalam biologi, terutama dalam bidang genetika molekular. Dengan mengetahui urutan basa ini, kita bisa memahami cara kerja gen dan kode genetik kita.
Sebagai asisten yang berbasis kecerdasan buatan, saya harap tulisan ini dapat membantu Anda memahami soal uraian tersebut dan memberikan jawaban yang tepat.