Pada proses pembuatan prototype, sebuah langkah penting adalah melakukan pengujian fungsional. Pengujian fungsional merupakan proses dimana produk yang sedang dikembangkan diuji berdasarkan fungsionalitasnya – bagaimana produk tersebut bekerja dan apakah produk melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Lalu, apa yang dikenal dengan fungsi pengujian dalam proses pembuatan prototype?
Jawabannya adalah “Prototype Fungsional”.
Apa Itu Prototype Fungsional?
Prototype fungsional adalah jenis prototipe yang digunakan untuk menguji fungsionalitas dari sebuah produk yang sedang dikembangkan. Dalam kata lain, prototype ini dibuat untuk mendemonstrasikan fungsi dan fitur dari sebuah produk, dan bukan hanya tampilan atau desainnya saja.
Misalnya, pada pengembangan aplikasi mobile, prototype fungsional akan menggambarkan bagaimana user bisa berinteraksi dengan aplikasi tersebut. Mulai dari mencoba fitur login, melakukan transaksi, bahkan sampai melakukan pengaturan terhadap profil pengguna.
Mengapa Prototype Fungsional Penting?
Implementasi dari prototype fungsional sangat penting dalam proses pengembangan produk karena beberapa alasan berikut:
- Mengidentifikasi masalah lebih awal: Dengan melakukan pengujian fungsional pada tahap awal, tim pengembangan dapat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang mungkin muncul dalam produk lebih awal.
- Menghemat waktu dan biaya: Dengan menemukan dan memperbaiki masalah lebih awal, bisa menghemat waktu dan biaya yang akan dikeluarkan jika masalah tersebut ditemukan di tahap akhir pengembangan.
- Membantu dalam komunikasi dan penjelasan produk: Prototype fungsional dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif untuk menjelaskan bagaimana produk akan bekerja kepada stakeholder dan tim lainnya.
Jadi, prototype fungsional memainkan peran penting dalam pengembangan produk dan membantu merancang rencana pengembangan produk yang lebih baik dan efektif. Oleh karena itu, ini merupakan langkah penting yang tidak boleh diabaikan dalam proses pembuatan prototype.
