Sekolah

Nilai Kebersamaan yang Tercermin pada Sidang-Sidang Panitia Sembilan dalam Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

×

Nilai Kebersamaan yang Tercermin pada Sidang-Sidang Panitia Sembilan dalam Proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

Sebarkan artikel ini

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak datang secara tiba-tiba. Ada proses panjang dan detail yang melibatkan berbagai pihak dalam perumusannya. Salah satu tahap penting dalam proses perumusan Pancasila adalah sidang-sidang Panitia Sembilan. Dengan proses ini, nilai-nilai kebersamaan ada dan tercermin. Sejumlah nilai kebersamaan itu dicerminkan, menggambarkan bagaimana Pancasila menjadi dasar negara yang mengakomodir keragaman dan persatuan.

Sidang-Sidang Panitia Sembilan

Panitia Sembilan adalah panitia yang dibentuk oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1945. Panitia ini bertugas untuk merumuskan pokok-pokok dasar negara Indonesia berdasarkan usul Bung Karno dan Bung Hatta. Panitia ini terdiri dari sembilan anggota, termasuk beberapa orang yang berbeda latar belakang, agama, dan suku.

Sidang Panitia Sembilan dilaksanakan dalam beberapa tahapan. Sidang tersebut dimulai pada tanggal 1 Juni 1945 dan berakhir pada tanggal 22 Juni 1945. Kedelapan sidang ini menghasilkan draf resmi Pancasila yang kemudian diadopsi sebagai dasar negara Indonesia.

Nilai Kebersamaan dalam Perumusan Pancasila

Nilai kebersamaan dalam sidang-sidang Panitia Sembilan dapat dilihat dari berbagai aspek. Selama proses perumusan Pancasila, seluruh anggota Panitia Sembilan berpartisipasi secara aktif dan berkontribusi dalam diskusi dan perdebatan. Pembahasan yang intens dan padat memperlihatkan kerja sama dan keterlibatan semua anggota panitia dalam merumuskan dasar negara.

Berikut adalah sejumlah nilai kebersamaan yang tercermin dalam sidang-sidang Panitia Sembilan:

  1. Demokrasi: Sidang-sidang Panitia Sembilan memperlihatkan nilai demokrasi, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam merumuskan Pancasila. Setiap perwakilan hadir untuk menyampaikan usulan dan pendapatnya, dan menanggapi masukan dari anggota lain.
  2. Keterbukaan dan Transparan: Seluruh proses dalam sidang dijalankan secara terbuka dan transparan. Setiap anggota bisa menyampaikan pikirannya dan mendengarkan pendapat orang lain.
  3. Menghargai Keragaman: Sidang-sidang ini menunjukkan bagaimana manusia Indonesia yang heterogen dapat bekerja sama dalam suasana yang harmonis. Mereka mampu menampung aspirasi berbagai elemen bangsa tanpa diskriminasi.
  4. Kebersamaan dan Solidaritas: Nilai ini tercermin dari bagaimana setiap anggota panitia saling bekerja sama dan mendukung satu sama lain dalam merumuskan dasar negara.

Penutup

Dengan demikian, sidang-sidang Panitia Sembilan memberikan gambaran bagaimana nilai kebersamaan diterapkan dalam proses perumusan Pancasila. Sebagai dasar negara, Pancasila bukan saja mencerminkan keragaman bangsa Indonesia, tetapi juga melakukan akomodasi terhadap keragaman tersebut melalui proses demokrasi, keterbukaan, penghargaan terhadap keragaman, dan solidaritas. Sidang-sidang ini berhasil dalam merangkum spirit keindonesiaan dalam lima sila Pancasila.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *