Ilmu

Kebanyakan Manusia Sering Melupakan Nikmat yang Diterima dari Allah SWT: Bagaimana Cara untuk Menghindari Perilaku Riya’?

×

Kebanyakan Manusia Sering Melupakan Nikmat yang Diterima dari Allah SWT: Bagaimana Cara untuk Menghindari Perilaku Riya’?

Sebarkan artikel ini

Dalam masyarakat modern, seringkali kita melihat bagaimana individu cenderung melupakan nikmat, berkat dan rahmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Tidak jarang, manusia merasa bahwa semua apa yang mereka dapatkan adalah hasil dari kerja keras dan strategi yang cermat. Kedudukan tinggi, harta yang berlimpah, dan kebahagiaan tampaknya menjadi angan-angan setiap kita, dan seringkali kita lupa bahwa semua itu datang dari Allah SWT.

Perilaku ini, jika dibiarkan, bisa memicu munculnya perilaku riya’ dan sum’ah. Riya’ adalah perilaku dimana seseorang melihat pujian dan apresiasi dari orang lain sebagai ukuran tertinggi dari nilai pribadi mereka, sementara sum’ah berarti cinta terhadap pujian. Jadi, bagaimana kita bisa menghindari perilaku riya’ dan sum’ah?

Meningkatkan Kesadaran

Langkah pertama dalam menghindari riya’, seperti dengan segala bentuk perilaku negatif, adalah kesadaran diri. Umumnya kita cenderung tidak menyadari bahwa kita melakukan riya’, oleh karena itu penting untuk memeriksa niat-niat kita secara berkala.

Kembali ke Nilai Diri yang Sebenarnya

Meskipun ada dorongan kuat dalam masyarakat kita untuk menemukan nilai diri melalui pengakuan orang lain, penting untuk ingat bahwa nilai diri kita sejati tidak bergantung pada pendapat orang lain.

Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan

Keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT adalah kunci dalam menghindari riya’. Menyatukan pikiran dan hati kita pada Allah dan mengingat bahwa Dialah sumber segala nikmat merupakan cara yang efektif untuk melawan riya’.

Doa dan Refleksi

Doa dan refleksi juga sangat penting dalam proses ini. Melalui doa, kita dapat meminta bantuan Allah dalam upaya menghilangkan riya’ dari hati kita. Sementara itu, refleksi dapat membantu kita menjadi lebih sadar terhadap perilaku kita dan mengidentifikasi saat-saat ketika kita mungkin melakukan riya’.

Ingat, setiap kita adalah manusia yang melakukan kesalahan dan memiliki kelemahan. Namun, dengan meningkatkan kesadaran, memfokuskan nilai diri pada hal-hal yang benar, serta doa dan refleksi, kita dapat berusaha untuk menghindari perilaku riya’.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *