Diskusi

Upaya Pembebasan Irian Barat Melalui Jalan Diplomasi Dimulai oleh Pemerintah RI Sejak Tahun 1950 pada Masa Kabinet

×

Upaya Pembebasan Irian Barat Melalui Jalan Diplomasi Dimulai oleh Pemerintah RI Sejak Tahun 1950 pada Masa Kabinet

Sebarkan artikel ini

Sejarah Singkat

Indonesia mulai mengambil langkah diplomasi untuk pembebasan Irian Barat (Papua) pada tahun 1950, saat periode Kabinet Hatta, yang merupakan kabinet pertama setelah Indonesia merdeka. Pada masa tersebut, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta berupaya menyelesaikan permasalahan Irian Barat dengan cara diplomasi.

Penjelasan

Dalam konteks ini, “diplomasi” berarti upaya pemerintah Indonesia untuk bekerja dengan negara-negara lain dan organisasi internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk meraih dukungan dan pengakuan atas klaim atas Irian Barat. Langkah-langkah penting dalam proses ini termasuk bernegosiasi dengan pemerintah Belanda (yang saat itu masih mengklaim Irian Barat sebagai koloni) dan mengadakan pertemuan dengan pemimpin dari negara-negara lain untuk membangun dukungan atas klaim Indonesia.

Masa Kabinet Hatta dan Upaya Diplomasi

Pada masa Kabinet Hatta, Indonesia melakukan berbagai upaya diplomasi, yang melibatkan pertemuan dan perundingan tingkat tinggi. Ini termasuk Konferensi Kairo (Desember 1955) dan Konferensi Bandung (April 1955), di mana Presiden Soekarno menyampaikan klaim atas Irian Barat.

Namun, upaya diplomatic ini tidak segera membuahkan hasil. Belanda tetap berpendirian yang mempertahankan klaim mereka atas Papua. Hal ini berakhir pada tahun 1962, ketika melalui intervensi PBB dan Perjanjian New York, Belanda akhirnya setuju untuk menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia.

Kunci Diplomasi

Hal utama dalam perjuangan ini adalah pendekatan dan visi Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Hatta. Mereka berdua memandang diplomasi sebagai alat yang paling efektif dalam menjalin hubungan luar negeri dan memecahkan isu yang ada di dunia internasional, termasuk Irian Barat.

Visi tersebut berlanjut hingga Presiden Soeharto, dan berkat kedua presiden inilah akhirnya Indonesia mampu membebaskan Irian Barat dan itu menjadi bukti keberhasilan diplomasi sebagai alat penyelesaian sengketa.

Kesimpulan

Maka pecapaian ini mengukuhkan bahwa upaya diplomasi yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui kerja keras dan kegigihan dalam menuntut hak-haknya atas wilayah Irian Barat, berhasil menarik perhatian dunia dan memaksa Belanda untuk akhirnya mau melepaskan Irian Barat menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *