Sosial

Teori Persia oleh Prof. Dr. Husein Djajadiningrat: Keberadaan Islam di Jawa Barat dan Kritik terhadap Teorinya

×

Teori Persia oleh Prof. Dr. Husein Djajadiningrat: Keberadaan Islam di Jawa Barat dan Kritik terhadap Teorinya

Sebarkan artikel ini

Teori Persia, yang disajikan oleh Prof. Dr. Husein Djajadiningrat, mencakup penafsiran unik tentang bagaimana Islam pertama kali memasuki kawasan Indonesia, terutama di Jawa Barat. Mengikuti pola pemikiran ini, islam masuk dari Persia dan bermazhab Syi’ah. Menyiratkan bahwa aliran Syi’ah – sebuah mazhab dalam Islam yang cukup berpengaruh di Iran, yang dulu dikenal sebagai Persia, telah mempengaruhi penyebaran agama ini di Indonesia.

Dasar utama dari argumen Prof. Djajadiningrat adalah penggunaan sistem pelafalan atau mengeja dalam membaca huruf-huruf Al-Qur’an, khususnya di Jawa Barat, yang lebih menyerupai ejaan Persia.

Namun, meskipun teori ini menarik dan memberikan wawasan unik tentang keberadaan Islam di Indonesia, hal tersebut tidak lepas dari kritik.

Kelemahan Teori Persia

Teori Persia ini memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa titik yang dapat dipertimbangkan:

  1. Kurangnya Bukti Sejarah yang Mendukung: Tidak ada cukup bukti sejarah yang menunjukkan adanya pengaruh Persia yang signifikan dalam penyebaran Islam di Jawa Barat. Dalam hal tradisi, budaya, dan pemerintahan, bukti tersebut tampaknya tidak konsisten dengan klaim bahwa mazhab Syi’ah memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan Islam di wilayah ini.
  2. Perbedaan Antara Pelafalan Bahasa Arab dan Persia: Meskipun sistem pengejaan Al-Qur’an di Jawa Barat mungkin menyerupai ejaan Persia, ini bukanlah bukti yang cukup untuk menyatakan bahwa Islam masuk dari Persia. Bahasa Persia dan Arab memiliki perbedaan pelafalan yang mencolok, sehingga tidak tepat untuk menyimpulkan asal-usul agama hanya berdasarkan sistem pengejaan.
  3. Jumlah Penganut Syi’ah di Indonesia relatif kecil: Data terbaru menunjukkan bahwa mayoritas Muslim di Indonesia adalah Sunni, bukan Syi’ah. Jika Islam masuk dari Persia dan bermazhab Syi’ah seperti yang dinyatakan oleh teori ini, maka akan ada lebih banyak penganut Syi’ah di Indonesia.

Teori Persia oleh Prof. Dr. Djajadiningrat ini memberikan pandangan alternatif tentang asal-usul Islam di Jawa Barat, namun setiap teori sebaiknya selalu dilihat dari sisi kritis dan dukungan bukti empiris. Maka dari itu, meski menarik, tetap diperlukan kajian lebih lanjut untuk memastikan validitas dari teori ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *