Thawaf adalah salah satu amalan penting dalam ibadah Haji dan Umrah yang dilakukan oleh umat Islam ketika mereka menyambangi Baitullah di Makkah. Thawaf berasal dari kata Tawwaf yang berarti keliling atau putar dalam bahasa Arab.
Mengelilingi Ka’bah (Thawaf) itu sendiri terdiri dari beberapa jenis dan memiliki pengertian yang berbeda-beda, tergantung pada kondisi dan waktu saat thawaf tersebut dilakukan. Salah satu jenis thawaf yang mendapatkan posisi penting dan menjadi rukun dalam syariat haji adalah Thawaf Ifadah, juga bisa disebut Thawaf Haji atau Thawaf Ziyarah.
Thawaf Ifadah / Thawaf Haji / Thawaf Ziyarah
Thawaf Ifadah adalah thawaf yang menjadi rukun dari ibadah haji dan menjadi wajib dilakukan oleh jamaah haji atau umrah. Thawaf Ifadah dilakukan setelah jamaah haji selesai melakukan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah dan melempar jumrah pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Mengapa disebut dengan Thawaf Ifadah? Alasan pemberian nama ‘Ifadah’ ini mengandung arti mengalir atau berbondong-bondong, yang mana maksudnya umat Islam berbondong-bondong menuju Ka’bah (Baitullah) untuk menunaikan ibadah thawaf setelah selesai melakukan wukuf di Arafah.
Thawaf Ifadah adalah proses di mana jamaah haji mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan memulai dan mengakhiri putaran di Hajar Aswad. Dalam melakukan Thawaf Ifadah, jamaah haji harus dalam keadaan suci, baik dari hadas dan najis.
Dalam thawaf ini tidak ada syarat khusus untuk berdoa dalam setiap putaran. Namun, umumnya setiap putaran Thawaf Ifadah akan diisi oleh jamaah haji dengan berdoa, dzikir, dan membaca Al-Quran.
Ringkasannya, thawaf yang menjadi rukun haji adalah Thawaf Ifadah. Thawaf ini sangat penting dan tidak dapat ditinggalkan dalam rangkaian ibadah haji.
