Diskusi

Zaman Neolithikum sebagai Era Revolusi dalam Kehidupan Masyarakat Pra Sejarah Indonesia: Perubahan Dari Apa?

×

Zaman Neolithikum sebagai Era Revolusi dalam Kehidupan Masyarakat Pra Sejarah Indonesia: Perubahan Dari Apa?

Sebarkan artikel ini

Zaman Neolithikum, juga dikenal sebagai Zaman Batu Baru, merupakan titik balik penting dalam sejarah manusia. Secara khusus, dalam konteks sejarah Indonesia, ini adalah era di mana masyarakat prasejarah melakukan perubahan signifikan dalam cara hidup mereka. Perubahan itu sebenarnya merupakan transformasi dari pola kehidupan berburu dan mengumpulkan menjadi sebuah masyarakat agraris.

Dari Buru-Mengumpul ke Agraris

Masyarakat prasejarah Indonesia pada zaman Paleolitikum dan Mesolitikum terutama hidup dengan cara berburu, memancing, dan mengumpulkan makanan. Namun, semuanya berubah ketika mereka memasuki Zaman Neolithikum.

Pada zaman ini, mereka beralih dari pola hidup buru-mengumpul menjadi pola hidup agraris atau bertani. Dengan kata lain, mereka mulai bercocok tanam dan menetap di satu tempat, biasanya di daerah yang subur dan dekat dengan sumber air. Beralihnya masyarakat dari buru-mengumpul ke agraris ini dianggap sebagai revolusi pertanian.

Revolusi Pertanian dalam Masyarakat Prasejarah Indonesia

Revolusi pertanian ini bukan hal yang terjadi secara spontan. Ini adalah proses perubahan yang perlahan dan berkelanjutan, dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk perubahan iklim dan lingkungan, peningkatan populasi, dan inovasi teknologi.

Inovasi teknologi pada masa ini terkait dengan peningkatan ketrampilan manusia dalam membuat dan menggunakan alat, terutama alat yang dibuat dari batu, yang menjadi ciri khas dari zaman neolithikum. Alat-alat ini digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk bercocok tanam, memotong, dan mengolah makanan.

Implikasi dari Revolusi Neolithikum

Revolusi Neolithikum ini memiliki implikasi besar pada kehidupan masyarakat prasejarah Indonesia. Dengan peralihan dari buru-mengumpul ke agraris, mereka mulai membentuk perkampungan atau komunitas yang lebih stabil, permanen dan terstruktur.

Ini menciptakan lingkungan untuk perkembangan peradaban yang lebih kompleks, termasuk sistem sosial, ekonomi dan politik yang lebih rumit. Selain itu, masyarakat juga mulai berinteraksi secara lebih intens dengan lingkungan mereka, termasuk dengan komunitas lain, baik melalui perdagangan, konflik, maupun aliansi.

Jadi, dapat dikatakan bahwa perubahan dalam masyarakat prasejarah Indonesia dari pola hidup berburu dan mengumpulkan menjadi agraris selama Zaman Neolithikum merupakan perubahan revolusioner yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia selanjutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *