Numerasi lintas kurikulum merupakan pendekatan yang memungkinkan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan numerasi mereka melintasi berbagai bidang studi. Sementara itu, model numerasi abad 21 mengacu pada keterampilan dan pemahaman matematika yang diperlukan untuk berfungsi secara efektif dan produktif dalam masyarakat yang semakin digital dan global.
Hubungan antara numerasi lintas kurikulum dan model numerasi abad 21 mencakup berbagai faktor, yang melibatkan penerapan keterampilan numerasi dalam berbagai konteks, dengan teknologi sebagai alat pembelajaran penting. Namun, terdapat beberapa elemen yang bukan bagian dari hubungan tersebut.
Fokus pada Matematika Murni
Salah satu aspek yang tidak termasuk dalam hubungan numerasi lintas kurikulum dengan model numerasi abad 21 adalah pendekatan yang berfokus pada matematika murni. Model numerasi abad 21 dan numerasi lintas kurikulum keduanya lebih memfokuskan pada pemahaman dan penerapan konsep –konsep matematika pada situasi dan konteks yang nyata dan relevan, bukan pada teori dan rumus matematika murni yang terisolasi. Dalam konteks ini, matematika murni merujuk pada topik dan konsep matematika yang dijelajahi untuk keindahannya sendiri, tanpa kaitan langsung dengan aplikasi praktis atau real-world relevancy.
Penggunaan Teknologi dan ICT
Sebagian orang mungkin beranggapan bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan matematika tidak berhubungan dengan model numerasi abad 21 atau numerasi lintas kurikulum. Namun, ini adalah pemahaman yang salah. Teknologi dan ICT (Information and Communication Technology) memainkan peran sangat penting dalam kedua konsep ini. Mereka membantu siswa dalam mengakses, menganalisis dan memvisualisasikan data serta informasi, dan juga dalam berkomunikasi dan berkolaborasi dengan orang lain. Dengan demikian, penggunaan teknologi dan ICT justru menjadi bagian integral dari hubungan antara numerasi lintas kurikulum dan model numerasi abad 21.
Pembentukan Sikap Terhadap Matematika
Satu area lain yang mungkin dikira tidak masuk dalam hubungan antara numerasi lintas kurikulum dan model numerasi abad 21 adalah sikap siswa terhadap matematika. Namun, ini juga adalah pemahaman yang salah. Seperti yang diungkapkan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), sikap positif terhadap matematika sangat penting untuk keberhasilan siswa dalam belajar matematika. Kedua pendekatan ini berusaha untuk membentuk sikap dengan cara menyenangkan dan relevan, yang bisa mendorong siswa untuk berpartisipasi lebih aktif dalam belajar matematika.
Dengan demikian, fokus pada matematika murni adalah elemen yang tidak termasuk dalam hubungan antara numerasi lintas kurikulum dan model numerasi abad 21. Sementara beberapa elemen mungkin tampak tidak berhubungan pada pandangan pertama, pengenalan yang lebih dalam menunjukkan bahwa mereka justru merupakan komponen penting dari hubungan tersebut.
