Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi satu hal yang penting dalam proses belajar mengajar. Kriteria ini digunakan sebagai sebuah indikator keberhasilan yang sudah diraih oleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Namun, dalam penentuannya tentu ada perbedaan yang dilakukan jika dibandingkan dengan pembuatan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran sebelumnya. Adapun perbedaan itu antara lain:
Perubahan Kurikulum
Perlunya penyesuaian terhadap kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran terkait dengan perubahan kurikulum yang ada. Sebagai contoh, jika sebelumnya pembelajaran lebih berfokus pada hafalan dan teori, kini pendekatan pembelajaran lebih mengedepankan pemahaman konsep dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tentu memerlukan penyesuaian dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Kecerdasan Majemuk
Perkembangan teori belajar menunjukkan bahwa setiap individu memiliki kecerdasan majemuk atau multiple intelligences. Artinya, setiap peserta didik memiliki cara belajar dan menyerap ilmu pengetahuan yang berbeda-beda. Hal ini berbeda dengan pembuatan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran sebelumnya yang cenderung monoton dan bias.
Teknologi Dalam Pembelajaran
Dengan adanya perkembangan teknologi, proses belajar mengajar menjadi lebih inovatif. Kini, berbagai media pembelajaran digital dapat dimanfaatkan untuk mempermudah proses belajar. Dalam hal ini, penentuan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran juga harus menyesuaikan dengan media dan metode pembelajaran yang digunakan.
Keberagaman Peserta Didik
Setiap peserta didik memiliki latar belakang, kemampuan, dan potensi yang berbeda-beda. Kini, pendidikan lebih mementingkan keberagaman tersebut dibandingkan dengan sistem pendidikan yang seragam. Dalam konteks ini, penentuan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran juga harus lebih fleksibel dan beragam.
Jadi, perbedaan yang dilakukan dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran dibandingkan sebelumnya adalah mempertimbangkan perubahan kurikulum, kecerdasan majemuk, perkembangan teknologi dalam pembelajaran, dan keberagaman peserta didik.
Jadi, jawabannya apa? Jawabannya adalah kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran saat ini harus lebih dinamis, elastis, dan berorientasi pada potensi individu peserta didik. Hal ini tentu berbeda dengan pendekatan pembelajaran masa sebelumnya yang lebih rigid dan seragam. Sebagai seorang pendidik, kita perlu terbuka dan siap untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan-perubahan ini.