Pada sitauiasi seperti ini, keputusan untuk menjual atau tidak menjual tanah tidak hanya tergantung pada harga nominal penjualan dan pembelian, tetapi juga melibatkan konsep nilai waktu uang. Nilai Waktu Uang (Time Value of Money atau TVM) adalah ide dasar dalam keuangan yang menyatakan bahwa uang yang tersedia saat ini bernilai lebih dibanding dengan jumlah uang yang sama diwaktu kemudian.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu menghitung Nilai Sekarang Bersih atau Net Present Value (NPV) dari penjualan tanah tersebut. NPV adalah jumlah nilai sekarang (PV) dari aliran kas masuk (penerimaan) dan aliran kas keluar (pengeluaran).
Berikut adalah rumus dasar NPV :
NPV = ∑ [(CFt / (1+r)^t )] – C0
Di mana:
- CFt adalah arus kas di periode t.
- r adalah tingkat diskon atau Discount Rate.
- t adalah periode waktu.
- C0 adalah biaya awal atau nilai investasi awal.
Mari kita hitung NPV dari penjualan tanah ini dengan discount rate 15%.
Perhitungan NPV
Harga beli tanah (C0): Rp500 juta
Harga jual tanah (CF1): Rp540 juta
Discount rate (r): 15%
NPV = [(CF1 / (1+r)^1)] – C0
= [(540 / (1+0.15)^1)] – 500
Setelah dihitung secara detail, diperoleh:
NPV = 469.57 – 500 = -30.43
Kesimpulan
Dari perhitungan di atas, NPV dari penjualan tanah adalah negatif, yang berarti penjualan tanah pada harga Rp540 juta dengan tingkat diskon 15% sebenarnya kurang menguntungkan dibandingkan jika Anda mempertahankan tanah tersebut.
Jadi, jawabannya apa?
Dengan mempertimbangkan perhitungan NPV di atas, Anda sebaiknya tidak menjual tanah Anda karena penawaran Rp 540 juta tersebut menjadi kurang menguntungkan jika dihitung dengan discount rate 15%.