Budaya

Kala itu Tahun 1309: Segenap Rakyat Berkumpul di Alun-Alun Kerajaan Majapahit, Kutipan ini termasuk Bagian Struktur …

×

Kala itu Tahun 1309: Segenap Rakyat Berkumpul di Alun-Alun Kerajaan Majapahit, Kutipan ini termasuk Bagian Struktur …

Sebarkan artikel ini

Pada saat itulah, di tahun 1309, dapat kita bayangkan betapa hidupnya alun-alun kerajaan Majapahit. Sebagai pusat pemerintahan dan budaya, alun-alun ini menjadi tempat berkumpulnya segenap rakyat, baik tua maupun muda, kaya maupun miskin. Mereka semua bersatu dalam satu visi, satu tujuan di bawah panji kerajaan Majapahit yang agung.

Saat itu, warna agama tidak menjadi batasan. Siwa, Buddha, Hindu – semua dipraktikkan dan dihormati dengan baik. Diakui atau tidak, keberagaman agama dalam kerajaan Majapahit adalah salah satu faktor penting yang memberi kekuatan dan ketahanan internal pada kerajaan itu sendiri. Masyarakat Majapahit mampu memeluk keberagaman dengan rasa saling menghargai dan harmonis.

Dalam semangat tersebut, semua arah perhatian ditujukan ke satu pandangan, ke Purawaktra. Meski tidak dijaga terlampau ketat, tempat ini tetaplah menjadi pusat perhatian oleh segenap rakyat Majapahit. Bukan karena harta dan kekayaan yang ada di dalamnya, melainkan karena pengaruh simbolis yang dimilikinya sebagai suatu wujud kedaulatan dan komitmen pemerintah dalam melayani rakyat.

Kutipan di atas memang merupakan bagian dari struktur sebuah cerita. Secara spesifik, ini merupakan bagian pengantar atau eksposisi. Eksposisi berfungsi sebagai tahap awal dimana penulis memperkenalkan latar, karakter, dan situasi awal cerita kepada pembaca. Dengan memahami kutipan di atas, pembaca dapat menciptakan gambaran mental tentang situasi dan suasana kerajaan Majapahit pada tahun 1309.

Eksposisi ini juga berfungsi sebagai fondasi untuk meningkatkan konflik dan kendala yang akan membentuk dinamika cerita. Dalam kutipan di atas, kita bisa mengantisipasi akan ada perubahan penting atau konflik yang terjadi mengenai Purawaktra dan mungkin berdampak ke seluruh kerajaan Majapahit.

Jadi, jawabannya apa?

Jawabannya adalah eksposisi. Kutipan tersebut merupakan bagian struktur cerita bernama ‘eksposisi’ yang berfungsi untuk memperkenalkan latar belakang, karakter, dan situasi awal dalam suatu cerita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *