Kejahatan korupsi merupakan salah satu masalah yang sering menjadi topik utama dalam diskusi hukum dan perundang-undangan. Hal ini tidak hanya melibatkan individu, tetapi juga korporasi. Dalam konteks ini, kita akan melihat bagaimana pertanggungjawaban pidana korupsi yang melibatkan korporasi di lihat dari teori viksi von Savigny.
Teori viksi (atau sering disebut juga sebagai teori perbuatan) ini adalah teori yang diasumsikan oleh jurist terkenal asal Jerman, Friedrich Carl von Savigny. Menurut teori ini, tindak pidana dianggap sebagai akibat dari perilaku individu yang melanggar norma-norma masyarakat dan hukum. Dalam hal korporasi, hal ini berarti bahwa jika korporasi secara kolektif melakukan tindakan yang melanggar hukum—dalam hal ini, korupsi—maka korporasi tersebut dapat diadili dan dihukum.
Dalam praktiknya, hal ini menjadi semakin rumit karena dalam korporasi, ada banyak individu yang terlibat. Maka, pertanggungjawaban pidana korporasi dalam kasus korupsi biasanya melibatkan pemimpin korporasi atau individu-individu penting lainnya yang membuat keputusan untuk melakukan tindakan korupsi tersebut. Menurut teori viksi von Savigny, mereka ini adalah pihak yang harus bertanggung jawab karena mereka menjalankan fungsi kontrol dan pengambilan keputusan dalam korporasi.
Namun, pertanggungjawaban pidana korporasi tidak hanya berakhir pada individu-individu yang melanggar hukum. Korporasi sebagai badan usaha juga perlu menerima akibat dari tindakan koruptif ini. Dalam banyak yurisdiksi, korporasi dapat dikenakan sanksi hukum berat, seperti denda, pembekuan aset, dan bahkan penutupan bisnis.
Dalam konteks hukum korupsi, teori viksi von Savigny menekankan bahwa kebiasaan dan perilaku korupsi dalam korporasi harus diperangi dengan tegas. Individu maupun korporasi yang terlibat dalam korupsi harus dituntut dan diberi sanksi yang memadai untuk menghentikan perilaku korupsi dan mencegahnya terjadi lagi.
Pada akhirnya, teori viksi von Savigny adalah alat penting untuk menangani masalah korupsi korporasi. Menggunakannya sebagai panduan, penegak hukum dapat menemukan dan memberikan hukuman kepada individu dan korporasi yang melanggar hukum dan menindas masyarakat.
Jadi, jawabannya apa? Pertanggungjawaban pidana korupsi yang melibatkan korporasi, apabila dilihat dari teori viksi von Savigny, memandang tindakan korupsi sebagai hasil dari perilaku individu atau kolektif yang melanggar norma sosial dan hukum. Oleh karena itu, baik individu-individu penting dalam korporasi maupun korporasi sebagai keseluruhan harus bertanggung jawab atas tindak pidana korupsi tersebut.