Keimanan pada Hari Akhir merupakan salah satu Rukun Iman dalam Islam yang berarti meyakini adanya kehidupan setelah mati. Hal ini melibatkan keyakinan pada kehidupan setelah kematian, neraka, surga, dan pertanggungjawaban atas semua tindakan yang dilakukan selama hidup di dunia. Seorang Muslim yang memiliki keimanan kuat pada Hari Akhir akan menjalani hidupnya sesuai ajaran Islam, dan perilakunya akan mencerminkan keyakinan ini.
Namun, ada beberapa statement dan perilaku yang tidak mencerminkan keimanan terhadap Hari Akhir, antara lain:
1. Melakukan Tindakan Tanpa Pertimbangan Akhirat
Sikap ini tercermin dari seseorang yang melakukan segala sesuatu tanpa mempertimbangkan akibat yang akan diterimanya di akhirat. Seseorang dengan perilaku ini cenderung melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti berbohong, merugikan orang lain, atau berbuat dosa lainnya dengan alasan bahwa dunia adalah tempat bermain dan bersenang-senang.
2. Menunda-Nunda Kebaikan
Orang yang berpikir bahwa masih memiliki banyak waktu di dunia ini dan menunda-nunda melakukan kebaikan atau kewajiban agamanya menunjukkan ketidakpercayaan pada hari kiamat. Padahal, menurut ajaran Islam, kematian bisa datang kapan saja dan tidak ada yang tahu kapan hari kiamat akan tiba.
3. Meragukan Keadilan Allah
Mempercayai Hari Akhir berarti mempercayai keadilan Allah. Jika seseorang meragukan keadilan Allah dan berpikir bahwa mereka bisa lolos dari hukuman di akhirat untuk perbuatan buruk yang telah mereka lakukan, perilaku ini jelas tidak mencerminkan kepercayaan pada Hari Akhir.
4. Merasa Cukup dengan Amal Dunia Saja
Seorang Muslim yang percaya pada hari akhir akan berusaha sebisa mungkin untuk mengumpulkan bekal untuk kehidupan setelah mati, yaitu dengan melakukan amalan-amalan baik. Jika seseorang merasa cukup dengan amalan dunianya saja dan mengabaikan amalan untuk akhirat, hal ini dapat dianggap sebagai tanda ketidakpercayaan pada Hari Akhir.
Dalam suatu hadits disebutkan, “Barangsiapa yang mencintai pertemuannya dengan Allah, maka Allah juga mencintai pertemuannya. Dan barangsiapa yang benci bertemu dengan Allah, maka Allah juga benci bertemu dengannya”.
Jadi, perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari bisa mencerminkan keimanan mereka terhadap Hari Akhir. Melalui pemahaman ini, kita dapat melakukan introspeksi dan evaluasi diri, apakah perilaku kita selama ini sudah mencerminkan keimanan pada Hari Akhir atau malah sebaliknya.
Jadi, jawabannya apa?
Pada akhirnya, pernyataan atau perilaku yang tidak mencerminkan sebuah keimanan terhadap Hari Akhir adalah perilaku-perilaku yang bertentangan dengan ajaran Islam dan tidak mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita untuk mempersiapkan diri menghadapi Hari Akhir.