Revolusi dalam ajaran agama tidak hanya merupakan perubahan radikal dalam pemikiran dan praktik. Dalam banyak kasus, ini adalah usaha untuk pulih ke perintis atau bentuk-bentuk asli. Ketika bicara tentang agama Kristen, beberapa gerakan telah diluncurkan di Eropa yang berusaha untuk mempraktekkan ajaran Kristen sesuai dengan tafsiran mereka dari Alkitab.
Salah satu gerakan paling menonjol adalah Reformasi Protestan di abad ke-16, yang dimulai oleh Martin Luther di Jerman dan Jean Calvin di Prancis. Tujuan utama Reformasi ini adalah untuk memurnikan gereja dari ajaran dan praktik yang tidak sesuai dengan Alkitab.
Reformasi Protestan
Reformasi Protestan adalah upaya untuk merombak ajaran dan praktik Gereja Katolik Roma yang dipandang oleh para reformis sebagai menyimpang dari ajaran asli Alkitab. Martin Luther, seorang biarawan dan professor teologi, adalah orang yang memulai gerakan ini ketika dia memajang 95 tesisnya pada tahun 1517, yang berfokus pada penyalahgunaan indulgensi oleh Gereja Katolik. Luther berargumen bahwa kita tidak bisa membeli karunia Tuhan. Ia juga menyuarakan keyakinannya bahwa keselamatan hanya bisa diperoleh melalui iman, bukan amal.
Luther juga berpendapat bahwa Alkitab adalah otoritas tertinggi dalam ajaran Kristen, menolak ajaran Gereja yang tidak sesuai dengan Alkitab. Gerakan ini akhirnya membawa perpecahan besar dalam Gereja Kristen, memunculkan beraneka ragam denominasi Protestan, masing-masing dengan interpretasinya sendiri tentang Alkitab dan ajaran Kristen.
Gerakan Anabaptis
Sebuah gerakan lain yang ingin mengembalikan ajaran Kristen ke akar Alkitabnya adalah Anabaptis. Gerakan ini muncul sekitar waktu yang sama dengan Reformasi Protestan dan banyak memberi penekanan pada baptisan orang dewasa daripada batita, serta pemisahan gereja dan negara. Meskipun sering dihadapkan pada penganiayaan, gerakan Anabaptis terus ada hingga hari ini dalam berbagai denominasi seperti Mennonit dan Hutterites.
Gerakan Puritan
Pada abad ke-16 dan 17, gerakan Puritan berusaha memperbaiki Gereja Inggris dari apa yang mereka lihat sebagai inkonsistensi dengan Alkitab. Mereka berfokus pada penyederhanaan ibadah dan eliminasi ritual dan praktik yang tidak dijelaskan dalam Alkitab.
Meski gerakan-gerakan ini memiliki perbedaan dalam pendekatan dan pemahaman mereka tentang bagaimana seharusnya ajaran Kristen dijalankan, semuanya memiliki tujuan yang sama: mencapai pemahaman yang lebih murni dan otentik tentang ajaran Kristen yang mencerminkan pengajaran Alkitab. Meskipun telah berlangsung berabad-abad, pengaruh dari gerakan-gerakan ini masih dapat dilihat dan dirasakan dalam banyak denominasi Kristen kontemporer.
Jadi, jawabannya apa? Gerakan di Eropa yang mengupayakan revolusi dan membuat ajaran Kristen lebih sesuai dengan Alkitab termasuk Reformasi Protestan, Gerakan Anabaptis, dan Gerakan Puritan. Dengan mengevaluasi dan mempertanyakan praktik dan ajaran yang ada, mereka telah berhasil membentuk wajah Kristen modern seperti yang kita kenal sekarang.