Perjanjian internasional merupakan bagian integral dari hukum internasional. Ini adalah instrumen yang memungkinkan negara dan organisasi internasional untuk merundingkan dan menetapkan norma-norma dan aturan-aturan yang mengatur hubungan antar negara. Ketika suatu perjanjian internasional ditangguhkan, berarti pelaksanaan perjanjian tersebut sementara dihentikan. Nah, lalu pertanyaannya adalah, kapan kiranya suatu perjanjian internasional dinyatakan ditangguhkan?
Perjanjian internasional dapat ditangguhkan jika tujuan dari perjanjian tersebut tidak dapat atau tidak lagi relevan. Implementasi perjanjian internasional bergantung pada tujuan dan maksud yang telah disepakati oleh semua pihak yang terlibat. Sebagai contoh, sebuah perjanjian perdagangan mungkin ditangguhkan jika kondisi ekonomi global telah berubah sedemikian rupa sehingga perjanjian tersebut tidak lagi menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.
Selain itu, penangguhan juga dapat terjadi jika ada pelanggaran berat terhadap perjanjian oleh salah satu atau lebih pihak. Misalnya, jika suatu negara melanggar komitmennya untuk tidak menggunakan kekerasan dalam penyelesaian sengketa, perjanjian tersebut bisa ditangguhkan.
Juga penting untuk diingat bahwa penangguhan bukan berarti perjanjian tersebut dibatalkan atau diakhiri. Penangguhan hanya berarti bahwa penerapan dan penegakan perjanjian tersebut dihentikan sementara, dan biasanya akan dapat dilanjutkan setelah kondisi yang memicu penangguhan telah terselesaikan.
Namun, penangguhan perjanjian internasional harus dilakukan dengan hati-hati dan harus didasarkan pada alasan yang sah dan substantif. Penyalahgunaan mekanisme penangguhan dapat mempengaruhi reputasi dan kredibilitas negara atau pihak yang melakukannya.
Jadi, jawabannya apa? Suatu perjanjian internasional bisa ditangguhkan jika tujuannya tidak lagi dapat dicapai atau jika ada pelanggaran berat terhadap perjanjian tersebut. Namun, penangguhan harus didasarkan pada alasan yang sah dan tidak boleh disalahgunakan.