Diskusi

Setiap Unsur yang Disusun Berdasarkan Kenaikan Massa Atomnya, Maka Unsur Pertama Mempunyai Kemiripan Sifat dengan Unsur Kedelapan, Unsur Kedua Sifatnya Mirip dengan Unsur Kesembilan, dan Seterusnya, Pendapat Ini Dikemukakan oleh Ilmuwan Kimia Bernama

×

Setiap Unsur yang Disusun Berdasarkan Kenaikan Massa Atomnya, Maka Unsur Pertama Mempunyai Kemiripan Sifat dengan Unsur Kedelapan, Unsur Kedua Sifatnya Mirip dengan Unsur Kesembilan, dan Seterusnya, Pendapat Ini Dikemukakan oleh Ilmuwan Kimia Bernama

Sebarkan artikel ini

Pernyataan di atas merupakan hukum periodik yang pertama kali diungkapkan oleh seorang ilmuwan kimia asal Jerman bernama Julius Lothar Meyer pada tahun 1864. Namun, hukum ini lebih dikenal lewat penemuan ilmuwan Rusia Dmitri Mendeleev sekitar lima tahun kemudian.

Konsep ini didasarkan pada pengamatan bahwa unsur unsur kimia menunjukkan pola periodik sifat fisik dan kimia yang berulang-ulang. Pola ini terkait dengan kenaikan massa atom mereka, dimana unsur pertama memiliki kemiripan sifat dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya.

Letak dari unsur-unsur ini dalam tabel periodik dapat memberikan prediksi yang akurat tentang sifat fisik dan kimia mereka, membuat tabel ini menjadi alat yang sangat berharga bagi ilmuwan dan kimiawan di seluruh dunia. Ini memungkinkan mereka untuk memahami sifat-sifat unsur dan bagaimana unsur-unsur tersebut dapat berinteraksi satu sama lain.

Sebagai contoh, helium (He), neon (Ne) dan argon (Ar) semuanya berada di dalam kelompok yang sama dalam tabel periodik, yaitu “gases mulia”. Unsur-unsur ini mempunyai sifat yang sangat mirip: semuanya adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, hampir tidak reaktif, dan berada dalam kondisi monoatomik di alam.

Konsep yang dikemukakan oleh Mendeleev ini menjadi batu pijakan penting dalam perkembangan ilmu kimia. Dikitari oleh banyak kontroversi dan penolakan pada masanya, ide ini akhirnya diterima dan diakui lebar oleh komunitas ilmiah karena kemampuan prediktifnya terhadap keberadaan dan sifat dari unsur-unsur yang belum ditemukan pada saat itu.

Namun, perlu dicatat bahwa hukum periodik modern yang kita kenal sekarang tidak sepenuhnya didasari pada massa atom, melainkan nomor atomnya. Ini berarti bahwa unsur-unsur dalam tabel periodik modern disusun berdasarkan jumlah proton dalam inti atom mereka, bukan berdasarkan massa atom keseluruhan. Hal ini disebabkan beberapa unsur memiliki isotop dengan jumlah neutron yang berbeda, sehingga memiliki massa atom yang berbeda pula.

Jadi, jawabannya apa? Jawabannya ialah bahwa pola periodik dalam sifat unsur berdasarkan peningkatan massa atom tertentu yang pertama kali diusulkan oleh ilmuwan kimia, menunjukkan bahwa ada hubungan terstruktur dan berulang-ulang dalam sifat-sifat unsur kimia. Ini menjadi dasar bagi pengembangan tabel periodik dan pemahaman modern kita tentang kimia dan struktur atom.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *