Sosial

Sifat Masyarakat yang Menganggap Kesenangan dan Kenikmatan merupakan Tujuan Hidup Disebut

×

Sifat Masyarakat yang Menganggap Kesenangan dan Kenikmatan merupakan Tujuan Hidup Disebut

Sebarkan artikel ini

Apa yang menjadi tujuan hidup Anda? Mungkin kita semua memiliki jawaban yang berbeda-beda. Bagi sebagian orang, pengejaran kesenangan dan kenikmatan mungkin menjadi tujuan utama dalam hidup mereka. Akan tetapi, perlukah kita mengetahui apa definisi dan karakteristik dari jenis masyarakat yang menganggap kehidupan ini seolah-olah hanya berfokus pada kesenangan dan kenikmatan?

Konsep yang mewakili pengertian di atas dalam istilah filsafat adalah hedonisme. Hedonisme sendiri berasal dari kata Yunani, “hedone,” yang berarti kesenangan. Jadi, apa karakteristik dari masyarakat yang memiliki sifat hedonistik ini?

Pengenalan Hedonisme

Hedonisme adalah suatu pandangan filosofis yang menekankan pada pencapaian kesenangan dan kepuasan sebagai tujuan utama dalam hidup. Fenomena ini telah ada sejak zaman kuno dan berkembang menjadi bagian penting dalam berbagai aliran filsafat, baik di barat maupun di timur.

Seorang hedonis percaya bahwa tindakan-tindakan atau aktivitas-aktivitas yang mengarah pada kesenangan adalah nilai tertinggi dan tujuan utama dalam hidup. Dalam konteks ini, kesenangan tidak hanya berarti kenikmatan sensual atau fisik, tetapi juga meliputi kenikmatan intelektual dan emosional.

Karakteristik Masyarakat Hedonistik

Masyarakat hedonistik cenderung memiliki sifat yang mencintai kesenangan dan menghindari penderitaan. Mereka mengutamakan gaya hidup konsumtif dan sering kali mengabaikan dampaknya terhadap lingkungan sekitar dan bahkan kesehatan mental dan fisik mereka sendiri. Berikut adalah beberapa karakteristik yang umum ditemukan dalam masyarakat hedonistik:

  1. Mengutamakan Kesenangan Pribadi: Individu dalam masyarakat hedonistik mencari kesenangan dan kepuasan pribadi di atas segalanya.
  2. Konsumtif: Kebutuhan akan kesenangan sering kali berujung pada konsumsi berlebihan. Ini dapat mencakup belanja berlebihan, makan berlebih, atau aktivitas lainnya yang mengejar kenikmatan segera.
  3. Egois: Mengejar kesenangan seringkali membuat seseorang menjadi fokus pada diri sendiri dan mengabaikan orang lain.
  4. Menghindari Penderitaan: Masyarakat hedonistik cenderung menghindari rasa sakit atau penderitaan. Mereka berusaha untuk mencari jalan pintas dan menghindari tantangan atau konflik.
  5. Fokus Pada Sesaat: Mereka sering kali mengutamakan kenikmatan sesaat dan mengabaikan dampak jangka panjang dari tindakan mereka.

Seperti semua hal dalam hidup, hedonisme memiliki kelebihan dan kekurangan. Sementara pencapaian kesenangan dan kenikmatan dapat meningkatkan kualitas hidup, penekanan berlebihan pada kesenangan instan bisa mengakibatkan kerusakan pada kesehatan dan kesejahteraan individu, serta lingkungan sekitar. Selain itu, pandangan hidup yang berfokus pada pencapaian kesenangan instan ini juga sering kali membuat individu melupakan makna yang lebih dalam dari kehidupan.

Untuk menutup, kita harus memandang hedonisme sebagai salah satu cara pandang terhadap kehidupan dan tidak menilai orang yang mengadopsi pandangan ini sebagai seseorang yang benar-benar negatif. Setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih nilai-nilai yang ingin mereka ikuti dalam hidupnya. Jadi, jawabannya apa? Jawabannya tergantung pada perspektif dan preferensi hidup masing-masing individu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *