Ilmu

Mengapa Air yang Dilarutkan Garam Mendidih Lebih Lama jika Dibandingkan dengan Air Biasa

×

Mengapa Air yang Dilarutkan Garam Mendidih Lebih Lama jika Dibandingkan dengan Air Biasa

Sebarkan artikel ini

Sebelum kita memahami konsep ini lebih jauh, penting untuk memahami proses yang terjadi ketika air mendidih. Menurut prinsip fisika, air mulai mendidih ketika tekanan uap air sama dengan tekanan atmosfer. Pada titik ini, molekul air memiliki cukup energi untuk berubah dari fase cair ke fase gas, yang kita kenal sebagai uap.

Sekarang, apa yang terjadi ketika kita menambahkan garam ke dalam air? Menambahkan garam ke dalam air menghasilkan larutan yang dikenal sebagai air garam. Air garam memiliki sifat-sifat yang berbeda dari air murni. Hal ini karena garam adalah zat padat yang, ketika dilarutkan dalam air, meningkatkan titik didih air.

Konsep ini dikenal dalam kimia sebagai elevasi titik didih, yaitu fenomena yang terjadi ketika titik didih suatu pelarut (dalam hal ini air) meningkat saat suatu zat non-volatile (seperti garam dalam hal ini) ditambahkan. Hal ini disebabkan oleh penurunan tekanan uap pelarut yang disebabkan oleh penambahan zat terlarut.

Secara lebih spesifik, partikel garam yang terlarut dalam air menginterferensi dengan tekanan uap air tersebut. Ini berarti bahwa molekul air memerlukan lebih banyak energi untuk dapat melarikan diri ke dalam bentuk uap. Oleh karena itu, air yang mengandung garam memerlukan suhu yang lebih tinggi untuk mendidih dibandingkan dengan air biasa.

Jadi, ketika kita memasak dan menambahkan garam ke dalam air, kita sebenarnya sedang menaikkan titik didih air tersebut. Ini berarti air akan mendidih pada suhu yang lebih tinggi, dan karena itu, akan membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama untuk mencapai titik didih.

Namun, perlu diingat bahwa peningkatan ini biasanya tidak terlalu signifikan dalam konteks memasak di rumah, karena jumlah garam yang biasanya kita tambahkan ke dalam air saat memasak cukup kecil. Tetapi dalam skala besar atau dalam konteks industri, efek ini bisa menjadi cukup signifikan dan harus diperhitungkan.

Jadi, Jawabannya Apa?

Secara singkat, air dilarutkan garam mendidih lebih lama jika dibandingkan dengan air biasa karena adanya fenomena elevasi titik didih. Garam, sebagai zat non-volatile, menambah kebutuhan akan energi yang harus dicapai oleh molekul air untuk dapat berubah menjadi gas. Ini menyebabkan peningkatan pada suhu yang diperlukan air untuk mendidih, sehingga air garam memerlukan waktu yang lebih lama untuk mendidih dibandingkan dengan air biasa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *